SOLO, solotrust.com – Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof. Jamal Wiwoho menjadi inspektur dalam Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober di Halaman Gedung dr. Prakosa UNS, Selasa (1/10/2019) diikuti seluruh civitas akademika.
Baca: Wali Kota Surakarta Ajak Seluruh Elemen Bangsa Lawan Rongrongan Terhadap Pancasila
Pada momentum tersebut, Rektor menyampaikan komitmen UNS sebagai kampus benteng dan pelopor Pancasila. Pancasila adalah ideologi yang terumuskan sebagai kesatuan proses sejak Pidato Soekarno 1 Juni 1945 pada Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), serta Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI ) yang menghasilkan Piagam Jakarta 22 Juni 1945, hingga rumusan terakhir pada 18 Agustus 1945.
“Dua fase proses rumusan itu sebagai kesatuan proses, dan fondasi etik kesepakatan bagi seluruh peserta sidang,” kata Rektor.
Jamal menuturkan, rongrongan DI/TII dan G30S/PKI membangun kesadaran bahwa Pancasila sulit digoyahkan oleh kelompok apapun, karena nilai-nilai yang terkandung di dalam ideologi itu sudah mengakar pada kehidupan masyarakat bangsa Indonesia.
“Melalui refleksi itu menjadi landasan UNS, pada 1 Oktober 2018 UNS mencanangkan universitas benteng dan pelopor Pancasila. Pencanangan itu wujud dari keinginan kita semua melestarikan nilai, sekaligus sebagai lingkungan yang memajukan universitas bereputasi nasional dan internasional,” ujarnya
UNS saat berdirinya pada pada 11 Maret 1976 sudah merumuskan platform Pilar Bhinneka Tunggal Ika sebagai rujukan lingkungan, yang mana pada awalnya ditandai berdirinya beragam tempat ibadah hingga pada masa dewasa ini UNS berkembang menjadi benteng dan pelopor Pancasila.
“Bhinneka tunggal ika platform universitas itu harus diperkuat dengan simbol benteng dan pelopor Pancasila. Makna simbol itu adalah UNS berperan menghasilkan SDM unggul, dan berkontribusi memajukan bangsa. Karena itu tagline benteng dan pelopor Pancasila berimplikasi mampu membangun ekosistem kampus untuk transformasi perguruan tinggi,” paparnya.
Tagline UNS benteng dan pelopor Pancasila kemudian menjadi jawaban terhadap komitmen berbangsa di era perkembangan teknologi dan informasi, melalui perbaikan ekosistem secara terus menerus agar UNS mampu menghadapi isu-isu global menyangkut demokrasi, HAM, good governance, radikalisme dan terorisme.
“Upacara Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2019, saya mengimbau jagalah perdamaian dan persatuan bangsa, serta persaudaraan. Kita semua wajib berwaspada terhadap kegiatan dan gerakan yang anti-Pancasila, karena kita semua sudah berkomitmen menjadikan universitas sebagai benteng dan pelopor Pancasila,” ungkapnya.
Kata Jamal, UNS memiliki lima rujukan dalam pembangunan ekosistem. Antara lain, mewujudkan akselerasi profesionalisme dan kesejahteraan SDM, akselerasi publikasi dan inovasi, akselerasi reorientasi sistem pembelajaran yang sejalan dengan era revolusi industri 4.0, pengembangan institusi dan penguatan literasi serta optimalisasi bidang hukum, kerjasama, dan birokrasi.
Baca: Hari Kesaktian Pancasila, Peserta Upacara Berikrar Amalkan Nilai – Nilai Luhur Pancasila
“Kelima faktor ekosistem itu wujud kampus sesungguhnya yang kondusif dan produktif,” pungkas Jamal. (adr)
(wd)