Hard News

Kebakaran Merbabu Mengakibatkan 350 KK Kekeringan

Jateng & DIY

5 Oktober 2019 08:57 WIB

Ilustrasi.

BOYOLALI, solotrust.com- Kemarau tahun ini menyisakan keprihatinan bagi warga yang tinggal di lereng Gunung Merbabu. Sebanyakan 350 kepala keluarga (KK) terdampak kekurangan air bersih.

Ratusan meter pipa paralon hangus terbakar sejak dua pekan lalu. Aliran air mati secara bersamaan karena beberapa dusun menggunakan satu pipa yang sama, untuk mengalirkan air ke rumah warga dari Tuk Sipendok.



Dampak kekeringan terparah adalah Desa Kembangkuning,Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Menurut keterangan Kepala Desa Kembangkuning Yarmanto, sejumlah dusun di wilayahnya mengalami krisis air akibat terdampak kebakaran hutan  Merbabu.

“Ada sekitar 350 KK terdampak kekeringan di Kembangkuning,” kata dia kepada wartawan, Jumat (4/10/2019) pagi.

Akibatnya kebutuhan air warga untuk ternak dan kebutuhan sehari-hari lainnya harus disuplai dari dusun lain. Yarmanto menyebutkan ada puluhan tangki air yang dibawa ke Kembangkuning atas bantuan sukarelawan.

“Bagi yang mampu, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga pun terpaksa harus membeli dari truk-truk tangki swasta,” katanya.

Salah satu warga Desa Kembang Kuning, Martuju (50) mengatakan, setiap musim kemarau, desanya selalu kekurangan air bersih, terlebih sejak hutan Merbabu terbakar, ratusan meter pipa paralon yang terpasang di sumber air kawasan lereng Merbabu ikut terbakar.

“ Ya sudah tidak ada air, sehingga warga harus membeli atau menunggu bantuan,” ujarnya.

Kondisi tersebut memakasa warga harus rela membeli air dalam tangki untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau tak punya uang, mereka harus jalan jauh mencari air ke desa tetangga. 

“Ya harus berhemat air, seperti air bekas untuk mandi masih dipakai lagi, untuk menyirami tanaman. Harga air di desanya mencapai Rp 160 ribu hingga Rp200 ribu/tangki,” kata Martuju.

Krisis air bersih di lereng Merbabu itu mengundang keprihatinan Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Cepogo.  Sementara itu, tiga desa di wilayah kecamatan Cepogo Boyolali, Kamis (3/10) petang dan Jumat (4/10/2019) pagi mendapat suplai air bersih. 

Ketua PAC Cepogo Joko Maryanto mengatakan, bantuan air bersih ini merupakan wujud kepedulian jajarannya kepada warga yang membutuhkan. Tak hanya diberikan kepada warga Desa Kembang Kuning, sebanyak enam tangki bantuan air bersih juga disalurkan kepada warga di sejumlah dukuh di Desa Gubug dan Genting.

“Semoga bantuan air bersih ini bermanfaat dan bisa sedikit meringankan warga yang membutuhkan,” pungkasnya. (Jaka)

(wd)