SOLO, solotrust.com – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar Bekraf Developer Day (BDD) 2019 di Hotel Swiss Bellin Saripetojo, Sondakan, Laweyan, Solo, pada Sabtu (5/10/2019). Melalui kegiatan ini diharapkan dapat timbul kompetensi sehat dan berkualitas antar developer serta menciptakan solusi untuk memecahkan permasalahan lokal dalam bentuk karya digital.
Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Santosa Sungkari mengatakan, ajang ini rutin dihelat sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas talenta developer aplikasi dan game di Indonesia, khususnya anak muda. Tema yang diusung dalam BDD kali ini adalah Peluang dan Tantangan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.
Era indusri 4.0 yang terus menghadirkan perubahan ke arah teknologi digital ini harus disikapi seragam di segala bidang. Di mana setiap sektor industri perlu memiliki developer digital. Bahkan dampak dari produk yang dihasilkan program BDD dari tahun 2016 hingga 2019 memberikan kontribusi pada pertumbuhan perekonomian negara mencapai Rp 1,5 Triliun.
"BDD ini merupakan solusi untuk mengisi tenaga yang mempunyai skill di bidang teknologi informasi, siap bekerja di industri maupun menjadi pengusaha startup baru, sekaligus mengatasi gap antara dunia industri dengan akademik. Di Indonesia hingga Maret 2019 sudah ada 1.018 startup digital,” kata Hari.
Ia menjelaskan, kualitas developer yang mumpuni akan berdampak pada perekonomian Indonesia yang saat ini sedang memasuki momentum perbaikan seiring pertumbuhan kemajuan teknologi. Oleh sebab itu, BDD menghadirkan pakar dan pelaku industri kreatif digital yang dapat menginspirasi peserta dalam mengembangkan aplikasi dan game.
Sejumlah pelaku, praktisi dan expert industri kreatif digital Tanah Air, yang dihadirkan seperti Andi Taru Nugroho Nur Wismono (CEO – Educa Studio), William Florance (Head of Education Programs, APAC – Google) yang menjadi keynote bersama pada gelaran BDD Solo 2019 kemudian Irsan Suryadi Saputra (Cloud Seller – IBM), Adrian Prasanto (VP – Communications Indosat Ooredoo) dan Resha Adi Pradipta (Head of Business Development – Mobile Premier League) yang akan mengisi sesi Industry talkshow.
“Diperlukan developer expert, untuk membimbing potensi-potensi anak muda dalam mengembangkan start up, dan hari ini audience mencapai 1.000 lebih,” kata dia.
CEO Dicoding Indonesia, Narendra Wicaksono menuturkan, BDD menjembatani para developer dengan platform teknologi mutakhir untuk mengembangkan produk digital khususnya di bidang subsektor aplikasi, game dan web serta internet of things (IoT).
Ambilah contoh seperti aplikasi GO-JEK, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka serta game-game seperti DreadOut, Tahu Bulat, Ultra Space Battle Brawl, Ngamen Nonstop dan Our Last Stand: The Arena merupakan beberapa contoh karya developer lokal di bidang Industri kreatif digital.
“Di sini kami membantu memicu semangat kemandirian dan kewirausahaan guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi yang berkualitas bagi para pelaku ekonomi kreatif agar mampu bersaing di level global, kita bicaranya sudah bukan lokal lagi,” ucapnya.
Tahun ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan BDD di Kota Solo setelah pada tahun 2017 lalu. Dalam acara ini dihadirkan beberapa booth dari Kedeputian Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi Badan Ekonomi Kreatif, Kedeputian Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif, Dicoding, PT. Mitra Mandiri Informatika dan Amazon Web Services. Solo merupakan kota kedelapan penyelenggaraan BDD 2019 setelah Bandar Lampung, Gorontalo, Mataram, Purwokerto, Pontianak, Malang, dan Samarinda.
Dalam sesi parallel, para narasumber dari komunitas, industri, akademisi dan professional membahas tiga track tentang aplikasi, Games dan Security & Cloud. Sesi aplikasi diisi oleh Nur Rohman (Head of Reviewer – Dicoding Indonesia), Pratama Nur Wijaya (Android Developer – PT. Fintek Karya Nusantara), Raka Adi Nugroho (Senior Software Engineer Android – Tokopedia), dan Nurendrantoro (CTO - Wowbid).
Sementara itu Sesi game diisi sejumlah pakar diantaranya CEO Digital Happiness, Rachmad Imron yang juga pencipta game Dreadout hadir menginspirasi para peserta lalu Mochammad Rizal Saputra (Indie Game Developer – NOXTAGE), Aflacha Imadida Rachmata (Game Engineer), Johanes Nindyo Wicakso (CEO – Gaco Games ), Orlando Nandito (Founder – Miracle Gates Entertainment).
Selain itu terdapat sesi Security & Cloud yang diisi oleh pakar diantaranya Aidil Chendramata (IT Security Consultant, Lead Auditor SNI ISO/IEC 27001:2013), Ardi Sutedja (Chairman – Indonesia Cyber Security Forum/ICSF), Franciscus Xaverius Taro (CEO, Founder – PT. Tristar Kalama Teknologi) dan Anton Setiyawan (Direktur Proteksi Ekonomi Digital – Badan Siber dan Sandi Negara).
Adapun acara ini terselenggara atas kerjasama Bekraf dan Dicoding didukung Asosiasi Game Indonesia, Dicoding Elite, Google Developer Expert, Intel Innovator, Komunitas ID-Android, Samsung Developer Warrior dan perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia. (adr)
(wd)