Pend & Budaya

Mangkunegaran Natyapura: Menteri Komdigi Meutya Hafid Ajak Masyarakat Solo Bijak Bermedsos

Pend & Budaya

05 Oktober 2025 16:19 WIB

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid berpose bersama KGPAA Mangkunegara X dan dalang wayang kulit dalam pagelaran seni bertajuk Mangkunegaran Natyapura di Dalem Prangwedanan, Mangkunegaran Solo, Sabtu (04/10/2025) malam. (Foto: Dok. solotrust.com/Andy Battosai)

SOLO, solotrust.com - Pura Mangkunegaran kembali menjadi pusat perhatian budaya melalui pagelaran seni bertajuk Mangkunegaran Natyapura. Acara hasil kolaborasi antara Mangkunegaran dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) ini berlangsung meriah di Dalem Prangwedanan, Mangkunegaran Solo, Sabtu (04/10/2025) malam.
 
Mangkunegaran Natyapura tak hanya menyajikan kekayaan seni tradisi Mangkunegaran, namun juga menjadi sarana penting bagi Kemkomdigi menyuarakan perlindungan anak di dunia digital. Pagelaran seni ini meliputi serangkaian acara budaya, mulai dari dialog bersama Mangkunegaran dan Kemkomdigi, pagelaran tari, klenengan gamelan, hingga pertunjukan wayang kulit dari Kawedanan Panti Budaya Mangkunegaran. 
 
Kehadiran jajanan khas Mangkunegaran dari abdi dalem turut melengkapi nuansa budaya. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X (KGPAA MN X) mewakili Mangkunegaran, menyambut hangat inisiatif ini. 
 
Pihaknya menyatakan Mangkunegaran merupakan rumah budaya dan sumber kekuatan yang mengajarkan nilai-nilai luhur, seperti kebijaksanaan dan kebersamaan.
 
"Nilai-nilai inilah Bapak Ibu yang menjadi bekal bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan berkarakter," kata Mangkunegara X, menegaskan kegiatan budaya ramah anak dapat memberikan ruang belajar menyenangkan.
 
Dalam kesempatan itu, Mangkunegara X atau akrab disapa Gusti Bhre mengajak masyarakat untuk mendukung penuh pentingnya perlindungan anak. Pihaknya menekankan agar semua pihak bersama-sama memberikan ruang untuk terus merawat budaya dan juga menjaga anak-anak dari berbagai dampak negatif. 
 
 
"Mari kita ciptakan masa depan lebih baik untuk generasi penerus kita," tutur Mangkunegara X. 
 
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam dialognya mengungkapkan alasan Komdigi menyatukan tradisi dan teknologi. Menurutnya, digitalisasi tanpa diiringi budaya dan akar yang kuat akan membawa lebih banyak kerugian.
 
Menkomdigi menegaskan perlunya menjaga anak-anak dalam lingkungan aman dan seimbang, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Dia bilang, Indonesia termasuk negara kedua yang kini memiliki regulasi atau peraturan membatasi usia anak untuk mengakses media sosial (Medsos).
 
"Ini menjadi bukti bahwa Pak Presiden Prabowo sangat concern betul dengan keberlangsungan kesehatan anak-anak juga secara mental, tidak hanya melalui MBG (Makan Bergizi Gratis), tapi juga bagaimana anak-anak ditunda usianya untuk masuk media sosial," ungkapnya.
 
Lebih lanjut, Meutya Hafid menegaskan ada banyak bahaya di media sosial perlu diwaspadai, seperti judi online, pornografi, hingga aksi perundungan, semua sudah terjadi di depan mata. Regulasi ini, sambungnya, ibarat orangtua melarang anak di bawah umur mengendarai kendaraan bermotor karena sadar akan bahayanya.
 
"Sesuatu yang kita tahu berbahaya, kita tunda untuk diberikan haknya kepada anak-anak sampai usia yang kita anggap cukup untuk menghadapi bahaya-bahaya yang ada," tuturnya. 
 
Menkomdigi meyakini peraturan tak akan bisa berjalan sendiri. Oleh sebab itu, pihaknya menyerukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk lintas sektor, seperti institusi pendidikan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, hingga Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak.
 
 
Meutya Hafid pun menyoroti peran keluarga sebagai perlindungan terbaik yang selalu dimulai dari rumah. Salah satunya terkait penggunaan gawai, terutama untuk media sosial. 
 
"Kalau anak-anaknya memakai HP (handphone), Bapak Ibu tolong diawasi dari belakang, dari tengah, dan juga dari depan," pesannya.
 
Mengutip filosofi Jawa 'Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani,' Meutya Hafid meminta orangtua menjadi contoh dengan membatasi penggunaan gawai mereka sendiri, terutama saat waktu keluarga.
 
Ia pun secara khusus menugaskan platform media sosial, seperti Instagram dan TikTok untuk mampu mengidentifikasi dan membatasi akun anak-anak yang 'pura-pura dewasa,' demi menjaga agar generasi penerus dapat tumbuh di lingkungan aman, sehat, dan penuh kasih sayang.
 
"Tidak hanya kepada Bapak Ibu kami titipkan ini, justru yang paling utama adalah para platform. Ini akan kami atur melalui penyelenggara aplikasi," kata Meutya Hafid.
 
"Jadi merekalah nanti yang akan menyaring dengan sendirinya menggunakan teknologi. Ini sedang kami berikan waktu untuk melakukan upgrading terhadap teknologinya," pungkas dia. 
 
*) Reporter: Andy Battosai

(and_)

Berita Terkait

Tiap 25 Menit 1 Perempuan Meninggal Akibat Kanker Serviks, Menkes Geber Vaksinasi HPV

Bulog Sosialisasikan HPP Gabah Rp6.500/kg ke Petani Desa Kecik Sragen

Monpers Festbruari 2025, Merayakan HPN Napak Tilas Kejayaan Pers Indonesia di Era 90-an

Daftar 10 HP Terpopuler Pekan Ini April 2024

Daftar 10 HP Terpopuler Pekan Ini Maret 2024, Mana Favoritmu?

Review HP Oppo Find X7 Ultra, Dibekali Kamera Ciamik

Bantuan Gawai Gratis untuk Pembelajaran Daring di Solo Terus Mengalir

Makna Dibalik Warna Pakaian Pengguna Gawai

Pemkot Solo Bagikan Gawai untuk Siswa Kurang Mampu

Kunci Melepaskan Anak dari Kebiasaan Main Gawai

Tak Hanya untuk Eksis, Sosial Media Bermanfaat Untuk Bisnis

Komdigi Dorong Satgas Medsos Optimalkan Sosialisasi Cek Kesehatan Gratis

Sumur Dalam di Ngemplak Boyolali Viral di Medsos, Ini Tanggapan Dispertan

HUT PMI Sukoharjo Diwarnai Baksos, Libatkan Pegiat Medsos

Komdigi Dorong Pengelola Media Sosial Pemerintah Lebih Adaptif, Kreatif dan Berdaya Saing

Kememterian Komdigi Tutup 3 Akun Medsos Populer Terafiliasi Judi Online

Diduga Ada Dalang di Balik Postingan Serang Personal Paslon, Relawan VDC Polisikan Sejumlah Akun dan Grup Medsos

Kemkomdigi Ajak Influencer Sampaikan Informasi Strategis dan Berdampak

Apa Itu Gen Z Stare yang Lagi Jadi Topik Obrolan di Media Sosial?

Komdigi Dorong Pengelola Media Sosial Pemerintah Lebih Adaptif, Kreatif dan Berdaya Saing

Seno Kusumoarjo Singgung Keluarga Dwi Fajar, Kuasa Hukum Siap Tempuh Upaya Hukum

Fenomena Tren Quiet Luxury, Gaya Hidup Mewah Tanpa Pamer di Media Sosial

Tim PKM Dosen FIKOMM UMBY Tingkatkan Pengetahuan Komunitas terkait Branding Instagram

Pemberdayaan Talenta Digital, Komdigi Hadirkan Pelatihan Keamanan Siber GenSi untuk Mahasiswa di Solo

Gusti Bhre Antar Respati Ardi-Astrid Widayani Daftar ke KPU Solo

Hasil Survei SRP, Ini Sosok Tertinggi Potensi Dampingi Mangkunegara X

Sekar Tandjung Digadang Dampingi Gusti Bhre di Pilkada Solo 2024, Begini Kata Pakar Hukum

Ratusan Pengemudi Ojol Pasangkan Gusti Bhre-Astrid Widayani di Pilkada Solo 2024

6 Partai Nonparlemen Usung Astrid Widayani jadi Bacawawali di Pilkada Solo

KIM Siapkan Respati Ardi, Gantikan Gusti Bhre di Pilkada Solo

23 Organisasi Beri Dukungan Astrid Widayani Dampingi Gusti Bhre di Pilkada Solo

Hasil Survei SRP, Ini Sosok Tertinggi Potensi Dampingi Mangkunegara X

Sekar Tandjung Digadang Dampingi Gusti Bhre di Pilkada Solo 2024, Begini Kata Pakar Hukum

Ratusan Pengemudi Ojol Pasangkan Gusti Bhre-Astrid Widayani di Pilkada Solo 2024

Projo Solo dan Komunitas Solo Bersatu Deklarasi Dukung Gusti Bhre di Pilkada 2024

Berita Lainnya