Hard News

Mengenal Marsekal Hadi Tjahjanto, Calon Panglima TNI yang Diajukan Jokowi

Hard News

4 Desember 2017 23:34 WIB

Marsekal Hadi Tjahjono. (Dok.TNIAU)

 
BANDUNG, solotrust.com - Nama Marsekal Hadi Tjahjanto saat ini tengah diperbincangkan masyarakat semenjak presiden Joko Widodo atau Joko Widodo secara resmi mengajukannya sebagai calon Panglima TNI kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Jokowi yakin, pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara tersebut  dapat mengemban amanah sekaligus menjadikan TNI lebih profesional.
 
"Saya meyakini beliau memiliki kemampuan dan kepemimpinan yang kuat dan bisa membawa TNI ke arah yang lebih profesional sesuai jati dirinya, yaitu sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional," ujarnya usai peresmian jalon tol Soreang - Pasir Koja di Soreang, Kabupaten Bandung, pada Senin, (4/12/2017).
 
Pengajuan nama Hadi Tjahjanto  seperti diutip dari laman kantor staff presiden, dilakukan untuk mendapatkan persetujuan DPR. Nantinya,  setelah mendapatkan persetujuan DPR, Hadi akan meneruskan kepemimpinan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiunnya pada Maret mendatang.
 
"Kita harus mengajukan ke DPR terlebih dahulu, mekanisme itu yang kita ikuti. Kita mengajukan KSAU, Marsekal Hadi Tjahjanto, sebagai Panglima TNI ke DPR untuk mendapatkan persetujuan," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
 
Untuk diketahui, pagi tadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, menyerahkan usulan tersebut kepada Pimpinan DPR. Surat dibawa olehnya ke Gedung DPR sekira pukul sembilan pagi.
 
Tentang HadiTjahjanto
Hadi Tjahjanto lahir di Malang, Jawa Timur, 8 November 1963. Dikenal sebagai seorang perwira tinggi TNI Angkatan Udara (AU) lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU 1987. 
 
Berdasarkan Keputusan Presiden, pada 18 Januari 2017 ia mendapat amanat jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Udara/KSAU. Ia menjadi terkenal setelah membongkar kasus korupsi di Kementerian Pertahanan dan dicalonkan menjadi Panglima TNI menggantikan Jendral Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa purnatugas.
 
Hadi sebagaimana dilansir Wikipedia, merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986, sebelumnya ia menjabat Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) Jokowi di bawah Kementerian Sekretariat Negara. Mantan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara tersebut akan menggantikan Laksamana Muda TNI Tri Wahyudi Sukarno yang akan menduduki jabatan Komandan Kobangdikal.
 
Setelah lulus Akademi Angkatan Udara (AAU) pada 1986, Hadi mengawali kariernya di Skadron Udara 4 yang bermarkas di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Tugas Skadron Udara 4 adalah mengoperasikan pesawat angkut ringan untuk Operasi Dukungan Udara, SAR terbatas, dan kursus penerbang pesawat angkut. Adapun tugas Hadi saat itu adalah menjadi pilot pesawat angkut Cassa. Pada tahun 1993, kariernya meningkat menjadi Kepala Seksi Latihan Skadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.
 
Selepas itu, tahun 1996 ayah dua putra itu tidak lagi mengurusi pesawat angkut ringan. Dia berganti memimpin pesawat angkut berat sebagai Komandan Flight Ops "A" Flightlat Skadron Udara 32 Wing Udara 2 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.
 
Kemudian memimpin pendidikan penerbang sebagai Komandan Flight Skadron Pendidikan 101 Pangkalan Udara Adi Soemarno tahun 1997. Kemudian, tahun 1998, Hadi menjadi Kepala Seksi Bingadiksis Dispers Lanud Adi Soemarno. Selanjutnya, pada tahun 1998, ia menjabat sebagai Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI. Setahun kemudian, tahun 1999, menjadi Instruktur Penerbangan Lanud Adi Sucipto. Memasuki tahun 2000 dipercaya menjadi Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi Lanud Adi Sucipto. Tahun 2001, Hadi menjadi Komandan Satuan Udara Pertanian Komando Operasi Angkatan Udara I. Kemudian, tahun 2004, Hadi menjabat sebagai Kepala Departemen Operasi Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara.
 
Berikutnya, dia menjabat sebagai Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh tahun 2006, dan Kepala Sub Dinas Administrasi Prajurit Dinas Administrasi Persatuan Angkatan Udara tahun 2007.
 
Pada tahun 2010, Hadi menduduki posisi sebagai Komandan Pangkalan Udara Adisumarmo. Setahun kemudian, dia menjabat tugas di luar TNI AU menjadi Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI dan Sekretaris Militer Kementerian Sekretaris Negara. Dua tahun setelah itu, Hadi berpangkat Kolonel dan dipercaya menjadi Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional. Dua bulan menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AU (2013-2015)[5], Komandan Lanud Abdulrachman Saleh[6], pada Juli 2015, Hadi ditugasi menjadi Sekretariat Militer Presiden Republik Indonesia Presiden Joko Widodo dan pangkatnya naik menjadi Marsekal Muda. Pada bulan November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan.
 
Tiga bulan setelah menjabat sebagai Irjen Kemenhan, Hadi terpilih menjadi Kepala Staf Angkatan Udara, tepatnya 18 Januari 2017 menggantikan Agus Supriatna. Pada masa ini banyak terbongkar kasus korupsi di Kemenhan, antara lain pengadaan pesawat dan helikopter. (Wk-A)

(redaksi)