SOLO, solotrust.com – Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) mengembangkan ide melalui esai Aplikasi PetaKita, untuk menggambarkan Peta Sarana dan Prasarana di Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar agar lebih detail dipahami masyarakat.
Atas karya tersebut, keempat mahasiswa yakni Rahman Hilmy Nugroho, Alif Riyanto, Hanum Zanuba dan Sabila Khadijah berhasil mempersembahkan juara 1 dalam ajang 2nd Geoinnovation Bootcamp yang digelar di Saung Dolken Resort, Bogor pada 15-17 Oktober 2019 diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG).
Salah satu anggota tim, Rahman Hilmy mengatakan, latar belakang esainya ini adalah pengamatan kurang dikenalnya objek wisata yang ada di Tawangmangu sehingga perlu pemetaan ulang.
“Tawangmangu dikenal sebagai obyek wisata di lereng Gunung Lawu dan disertai sarana penunjang pariwisata. Namun, obyek wisata tersebut belum dikenalkan kepada masyarakat umum. Dan peta yang tersedia masih kurang detail sehingga menjadi urgensi untuk melakukan pemetaan kembali di Kelurahan Tawangmangu,” ujar Rahman Hilmy kepada solotrustcom, Jumat (25/10/2019)
Lanjut Rahman, bahwa hasil pemetaan yang dilakukan oleh timnya tersebut akan dijadikan prioritas pembangunan dalam pengelolaan daerah wisata. Tak hanya berhenti di situ, peta tersebut juga dipublikasikan sebagai media komunikasi visual terkait lokasi objek wisata dengan sarana dan prasarana penunjangnya.
Sementara itu, Sabila Khadijah menjelaskan, bahwa aplikasi yang telah dikembangkan oleh BIG tersebut ditujukan untuk melakukan pemetaan secara partisipatif. Pihaknya berharap, esai dari tim mahasiswa PWK FT UNS ini kedepan dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan sekaligus memenuhi target BIG dalam melakukan pemetaan terhadap wilayah desa dalam jangka waktu 1 tahun.
“Ke depannya tidak hanya peta desa saja tapi nanti bisa dikembangkan menjadi peta wisata, peta mitigasi, ataupun sekarang masyarakat juga bisa mulai membuat peta seperti itu berdasar tematik-tematik sendiri," pungkas Sabila. (adr)
(wd)