Entertainment

Kisah Muhadjir Effendy: Pernah Ngerok Kulit Kerbau

Profil dan Tokoh

06 November 2019 13:05 WIB

Menteri Koordinator Bidang Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia Muhadjir Effendy (Twitter-@Kemdikbud_RI)

Solo, solotrust.com - Menteri Koordinator Bidang Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia Muhadjir Effendy menceritakan kisah masa kecilnya saat memberikan sambutan dalam pembukaan Hari Wayang Dunia (HWD), bertempat di Pendopo Ageng Joyokusumo ISI Surakarta, Selasa (05/11/2019). Ia mengaku, dahulu kerap membantu ayahnya mengerok kulit kerbau.

“Saya alhamdullilah dilahirkan dari lingkungan pedalangan karena ayah saya adalah dalang. Ayah saya guru, tapi juga dalang. Tahun 1960-an karena saking larisnya jadi dalang, keluar dari jadi guru,” kisahnya mengawali pidato.



Ia menambahkan di dalam wayang terdapat simbol-simbol nilai ajaran luhur. Selain menjadi dalang dan guru, ayah Muhadjir dahulu juga sering menyungging wayang dengan membeli kulit kerbau, lalu dibedah dan dibentangkan, kemudian dikerok.

Muhadjir kecil pada saat itu sering membantu ayahnya untuk ikut mengerok kulit kerbau selepas pulang sekolah. Hasil kerokan yang tidak terpakai diserahkan kepada ibunya untuk diolah menjadi makanan krecek.

Muhadjir mengaku meski ayahnya seorang dalang, tapi dirinya tidak bisa mendalang. Muhadjir bahkan sempat berguru kepada dalang kondang Ki Manteb Sudarsono, namun masih hanya sebatas bagian mucuki.Muhadjir pun merasa bersyukur bisa seperti sekarang ini karena terbentuk dari dunia pewayangan. (dd)

(redaksi)