Hard News

Lorin Grup Napak Tilas Semangat Pahlawan

Sosial dan Politik

13 November 2019 04:01 WIB

Lorin Group Tabur Bunga di TMP Kusuma Bhakti Solo


KARANGANYAR, solotrust.com - Masih dalam suasana memperingati Hari Pahlawan, Lorin Group menggelar acara yang bertajuk Napak Tilas Semangat Kepahlawanan pada Senin (11/11/2019). Diikuti oleh sekitar 30 orang karyawan-karyawati Lorin Solo Hotel dan Syariah Hotel Solo, serangkaian acara digelar untuk memaknai kembali semangat kepahlawanan.



Menurut Public Relations Manager Lorin Solo Hotel, Dhani Wulandari, semangat yang membuat para pejuang pada jaman dulu mau memegang senjata, rela mengorbankan nyawa atas sebuah ide besar yaitu Indonesia merdeka.

"Kini setelah kemerdekaan sudah diraih, semangat kepahlawanan tentunya harus dimaknai dalam arti yang lebih luas, yaitu tentang bagaimana mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat sesuai dengan profesi masing-masing," tuturnya, Senin (11/11/2019).

Kegiatan napak tilas kepahlawanan ini dimulai dengan mengunjungi Eko Setiyoasih, wanita yang menjadi pendiri sekaligus pengelola Sekolah Luar Biasa (SLB) Anugerah, Colomadu, Karanganyar. Saat ini tak kurang dari 100-an anak berkebutuhan khusus diasuh olehnya. Selain berbincang dengan Eko dan anak-anak SLB, dalam kesempatan kali ini manajemen Lorin Group juga memberikan bingkisan berupa paket sembako.

“Pengabdian Ibu Eko yang dengan sukarela mendidik dan mengajarkan anak berkebutuhan khusus terutama dari keluarga tidak mampu untuk bisa mandiri merupakan alasan kami kenapa memilih Ibu Eko sebagai tokoh pahlawan masa kini yang pantas untuk diteladani,” terangnya.

Eko sendiri menuturkan bahwa perjalanan SLB menjadi seperti sekarang bukan perkara mudah, banyak sekali kendala yang dihadapi terutama terkait masalah pendanaan. Namun dirinya yakin bahwa niat baik pasti mendapatkan jalan. Pelan namun pasti keberadaan SLB Anugerah kini semakin mendapatkan pengakuan oleh masyakarat.

Kemudian, bertolak dari SLB Anugerah, rombongan Lorin Group menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bhakti untuk melakukan tabur bunga. Di sini, dilakukan doa bersama agar arwah para pahlawan senantiasa tenang dan diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Tujuan selanjutnya adalah mengunjungi Djoko Ramlan, merupakan salah satu pejuang yang mempertahankan kemerdekaan RI saat terjadi agresi militer Belanda. Setelah sekutu dinyatakan menang di Perang Dunia II, Belanda kembali lagi ke Indonesia paska Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Dituturkan oleh Joko, dirinya berjuang melalui laskar-laskar maupun kelompok pemuda yang akhirnya menamakan diri Tentara Pelajar (TP) atau Brigade-17 TNI yang dipimpin Mayor Achmadi.

Terkait kondisi masyarakat saat ini yang mudah sekali terhasut dan terpecah-belah terutama oleh isu-isu seputar suku, agama dan ras Joko mengungkapkan keprihatinannya.

"Salah satu benteng untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan penanaman akhlak dimulai dari keluarga serta harus dipertebalnya wawasan kebangsaan," tegas Djoko. (Rum)

(wd)