Pend & Budaya

Dorong Peningkatan Peran IKM, Dosen Unisri Lakukan Riset Terapan

Pend & Budaya

14 November 2019 11:03 WIB

Dora Kusumastuti (kiri bawah) melakukan riset terapan tentang model perlindungan hukum produk lokal untuk meningkatkan daya saing

SOLO, solotrust.com – Dosen Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta Dora Kusumastuti bersama Djoko Suseno melakukan riset terapan tentang model perlindungan hukum produk lokal untuk meningkatkan daya saing di tingkat lokal maupun internasional melalui uji coba model "Four Elements of the Development of Small and Medium Industries (FED-SMIS).

Menurut Dora, riset yang dilakukan ini menjadi sumbangsih perguruan tinggi (PT) dalam memberi penguatan terhadap industri kecil menengah (IKM). Selama ini penguatan kelembagaan IKM merupakan tugas pokok dan fungsi dari pemerintah, baik pusat maupun daerah.



"IKM harus dikuatkan untuk berdaya saing melalui produk lokal dalam sebuah kelembagaan sentra,” kata Dora Kusumastuti selaku ketua tim kepada solotrust.com, Rabu (13/11/2019)

Ia menjelaskan, uji coba dari model FED-SMIS dilakukan dengan membuat suatu sentra, menyatukan IKM sejenis di satu wilayah dan memiliki produk sama, jumlah anggota minimal 15 IKM. Dalam riset dibiayai kementerian pusat itu, dibuat suatu sentra yang memiliki kelembagaan kuat, yaitu terdaftar di Kementerian Hukum (Kemenkum) dan HAM

“Ada sentra yang terdaftar sebagai Badan Hukum di Kemenkum HAM adalah Jajan Khas Solo 18 atau JKS 18. Sentra ini dipilih sebagai mitra untuk uji coba karena Kota Solo memiliki industri unggulan makanan dan minuman yang berkontribusi terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah),” bebernya.

Lebih lanjut, Dora Kusumastuti memaparkan, sentra yang telah berbadan hukum tersebut dilatih untuk proses produksi, pemasaran dan aspek legalitas perusahaan yang harus dipenuhi. Dalam pembuatan produk unggulan, perkumpulan JKS 18 memiliki izin P-IRT dan dalam proses untuk mendaftarkan merk dagang.

“Paguyuban itu juga semakin berinovasi untuk mampu meningkatkan daya saing produk. Artinya, ada suatu korelasi sangat erat dari kelembagaan yang kuat antara IKM dan produk yang dihasilkan," kata dia.

Selama ini IKM memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional, seperti menekan pengangguran akibat angkatan kerja yang tidak terserap dunia kerja. Selain itu, terbukti menjadi pilar tangguh dalam perekonomian, mampu menggerakkan ekonomi sekitar, dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi di lingkungan.

“IKM nasional merupakan fondasi yang menjaga pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya ketika terjadi guncangan atau tekanan eksternal. Di saat ekonomi global memburuk, IKM berperan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan pekerjaan. Pasar bebas yang dihadapi negara-negara di ASEAN adalah alasan yang mengharuskan pelaku IKM untuk siap berkompetisi," jabarnya.

Dora Kusumastuti menambahkan, peningkatan kualitas produksi dengan kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan usaha mutlak dilakukan para pelaku IKM. IKM dituntut mempertahankan atau bahkan meningkatkan standar, desain, serta kualitas produk agar sesuai dan diterima pasar global.

"Persaingan yang semakin ketat dengan terbukanya pasar dalam negeri dan pasar global, menurut dia, membuat pembinaan dan pengembangan IKM dirasakan semakin mendesak agar IKM dapat meningkatkan kemandirian. Dengan tingkat kemandirian yang semakin meningkat diharapkan berimbas pula pada pendapatan masyarakat, membuka kesempatan kerja, dan memakmurkan masyarakat secara keseluruhan," tutup dia. (adr)

(redaksi)