Ekonomi & Bisnis

OJK: Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan 2019 Meningkat

Ekonomi & Bisnis

15 November 2019 02:05 WIB

Ilustrasi

JAKARTA, solotrust.com - Hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pada 2019 indeks literasi dan inklusi keuangan secara nasional mengalami peningkatan.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara, menerangkan target indeks inklusi keuangan yang dicanangkan pemerintah melalui Perpres Nomor 82 tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) sebesar 75 persen pada 2019 telah tercapai.   



"Peningkatan tersebut merupakan hasil kerja keras bersama antara pemerintah, OJK, kementerian/lembaga terkait, industri jasa keuangan, dan berbagai pihak lain yang terus berusaha secara berkesinambungan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima solotrust.com, Kamis (14/11/2019).

Secara rinci ditunjukkan, Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan OJK tahun ini menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen.

Angka tersebut meningkat dibanding hasil survei OJK pada 2016, yaitu indeks literasi keuangan 29,7 persen dan indeks inklusi keuangan 67,8 persen. Artinya, dalam tiga tahun terakhir terdapat peningkatan pemahaman keuangan (literasi) masyarakat sebesar 8,33 persen serta peningkatan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan (inklusi keuangan) sebesar 8,39 persen.

Survei OJK 2019 mencakup 12.773 responden di 34 provinsi dan 67 kota/kabupaten dengan mempertimbangkan gender dan strata wilayah perkotaan/perdesaan. Sama dengan 2016, SNLIK 2019 juga menggunakan metode, parameter, dan indikator yang sama, yaitu indeks literasi keuangan, terdiri dari parameter pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap, dan perilaku, sementara indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan.

Berdasarkan strata wilayah, untuk perkotaan indeks literasi keuangan mencapai 41,41 persen dan inklusi keuangan masyarakat perkotaan sebesar 83,60 persen. Sementara indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat perdesaan adalah 34,53 persen dan 68,49 persen. Hasil survei juga menunjukkan bahwa berdasarkan gender indeks literasi dan inklusi keuangan laki-laki sebesar 39,94 persen dan 77,24 persen, relatif lebih tinggi dibanding perempuan sebesar 36,13 persen dan 75,15 persen.

"OJK akan menggunakan hasil survei literasi keuangan 2019 ini untuk penyempurnaan strategi pengembangan literasi keuangan nasional yang lebih efektif dan tepat sasaran," kataTirta Segara. (rum)

(redaksi)