Entertainment

Ngaku Seru, Ini Jurus Gibran Hadapi Haters

Profil dan Tokoh

26 November 2019 16:01 WIB

Gibran Rakabuming Raka bersama Ghofar dan Ernest saat menjadi narasumber di Dream Bold De Tjolomadoe Karanganyar (Instagram)

SOLO, solotrust.com - Menjadi figur publik pasti berhadapan dengan orang-orang yang suka, namun tak luput dari mereka yang membenci terlepas apapun alasannya. Tak jarang akun media sosial sosok terkenal diserbu haters. Daripada membalas para pembenci, putra Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka punya cara kreatif menghadapinya.

"Saya baca komen-komen, ya itu yang bikin seru. Kalau tidak ada haters susah kuatnya. Ya sebagian dibaca, kalau yang jelek-jelek otomatis keangkat ke atas, ya kadang-kadang seru sih. Haters itu yang bikin viral," kata ayah La Lembah Manah saat menjadi narasumber di acara Dream Bold di De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, Senin (25/11/2019).



Secara jujur, ia mengaku punya tim tersendiri yang mengelola akun media sosial bisnis miliknya, seperti Chili Pari atau Markobar. Ia mengaku, tim yang mengunggah, namun cuitan balasan itu merupakan ide Gibran sendiri. Komentar atau balasan di akun bisnisnya sengaja menggunakan kalimat tidak serius agar tidak membosankan.

Meski mengaku tidak suka memakai media sosial, Gibran Rakabuming Raka akhirnya mempunyai akun pribadi pada pekan lalu. Akun itu dibikin suami Selvi Ananda saat sedang menunggu kelahiran anak keduanya di RS PKU Muhammadiyah Solo.

"Saya lebih suka bekerja di belakang layar, tapi karena keadaan memaksa saya untuk tampil di depan, lalu saya bikin media sosial. Saya sudah menjalani bisnis sepuluh tahun, media sosial terasa penting karena gratis dan pasarnya anak muda, tapi offline harus tetap jalan, jangan seratus persen online," paparnya.

Bicara soal konten sosial, kakak Kaesang Pangarep mengungkapkan ia sering merasa dilema. Seringkali konten edukatif tak ada yang menonton sehingga terkadang tidak bisa terlalu edukatif. Apalagi penonton suka sensasi yang tidak ada sisi edukasinya. 

"Menurut saya viewers penting, kalau tidak ada yang menonton, pesan tidak sampai. Fifty-fifty antara edukasi dan sensasi. Pesan tersampaikan, tapi tidak terlalu idealis. Sekarang yang paling gampang dapat viewers video Jan Ethes, itu nge-cheat, auto banyak," kelakarnya. (rum)

(redaksi)