Entertainment

Inilah Buku-buku yang Paling Banyak Dipinjam di Korsel Tahun 2019

Musik & Film

2 Januari 2020 01:01 WIB

Novel "Kim Ji-young, Born 1982" dari Cho Nam-joo yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU) menjadi "Kim Ji-yeong, Lahir 1982".


Solotrust.com - "Kim Ji-young, Born 1982", novel feminis best seller internasional dari Korea Selatan menjadi buku yang paling banyak dipinjam di perpustakaan-perpustaan umum di negara itu untuk dua tahun berturut-turut. Demikian dilaporkan Perpustakaan Nasional Korea atau National Library of Korea (NL) (28/12/2019), dilansir dari Yonhap News Agency.



Menurut analisis NL, dari 83,88 juta pinjaman buku di 948 perpustakaan umum di seluruh Korea Selatan antara Januari dan November, novel tersebut memuncaki daftar pinjaman.

Novel yang ditulis oleh Cho Nam-joo dan diterbitkan pada Oktober 2016 itu berkisah tentang seorang ibu rumah tangga biasa bernama Kim Ji- young yang menderita tekanan psikologis karena dipaksa untuk mengambil peran tradisional wanita setelah menikah dan melahirkan.

Peminjam buku terbanyak untuk buku itu adalah mereka di usia 40 tahun, diikuti usia 30an dan 20an. Jumlah orang yang mengecek buku itu di perpustakaan juga naik 43 persen dalam sebulan di bulan Oktober, ketika film yang berdasarkan pada novel tersebut dirilis.

Untuk informasi, buku itu sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa termasuk Bahasa Indonesia dengan judul "Kim Ji-yeong, Lahir 1982" oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU). 

Setelah "Kim Ji-young, Born 1982", buku-buku lain yang paling banyak dipinjam di Negeri Ginseng tahun ini adalah "Miracles of the Namiya General Store", sebuah novel yang ditulis orang Jepang bernama Keigo Higashino, diikuti "Temperature of Language", sebuah essay yang ditulis Lee Ki-joo, kemudian "The Irreversible Promise, sebuah novel dari penulis Jepang Gaku Yakumaru, dan "Wanna Die, But Wanna Eat 'Ddeokbokki,'", sebuah essay dari Baek Se-hee. (Lin)

(wd)