Hard News

Ini Imbauan Kemlu bagi WNI di Irak dan Iran

Sosial dan Politik

9 Januari 2020 01:01 WIB

Ilustrasi (Pixabay)

Solotrust.com - Situasi di kawasan Timur Tengah, khususnya Irak dan Iran belakangan semakin memanas menyusul terjadinya konflik bersenjata antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Komandan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad atas perintah Presiden AS Donald Trump.Iran pun membalas aksi itu dengan menggempur dua pangkalan udara yang menampung pasukan AS di Irak menggunakanrudal balistik. 



Atas ketegangan yang terjadi di kawasan Timur Tengah, Kementerian Luar Negeri mengimbau warga Negara Indonesia (WNI) di Irak, Iran, maupun negara sekitar​ agar senantiasa waspada. Berikut beberapa imbauan selengkapnya dilansir dari laman resmi Kementerian Luar Negeri RI, kemlu.go.id, Rabu (08/01/2020).

1. Memperhatikan situasi politik dan keamanan di wilayah Irak, Iran dan sekitarnya, masyarakat WNI diimbau untuk:

a. Terus meningkatkan kewaspadaan;

b. Mengikuti informasi dan imbauan otoritas setempat, terutama terkait situasi keamanan.

c. Terus menjaga komunikasi dengan Perwakilan RI terdekat. 

2. Segera hubungi Perwakilan RI setempat/terdekat jika memerlukan informasi dan bantuan. 

3. Nomor hotline yang dapat dihubungi:

  • KBRI Baghdad: +964 780 6610 920/+9647500365228
  • KBRI Tehran:  +989120542167
  • KBRI Kuwait City:+965-9720 6060
  • KBRI Manama:+973-3879 1650
  • KBRI Doha:+974-33322875
  • KBRI Abu Dhabi:+971-566-156259
  • KBRI Amman: +962 7 7915 0407
  • KBRI Damascus: +963 954 444 810
  • KBRI Beirut: +961 5 924 676
  • KBRI Muscat: +968 9600 0210
  • KBRI Riyadh: +966 56 917 3990
  • KJRI Dubai: +971-56-3322611/+971-56-4170333
  • KJRI Jeddah: +966-50360 9667

4. Untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi dan dampaknya terhadap WNI, re​ncana kontijensi telah disiapkan oleh Kementerian Luar Negeri bersama Perwakilan-perwakilan RI di wilayah tersebut.

5.  Kementerian Luar Negeri RI telah mengaktifkan kembali crisis centre dengan nomor +62 812-9007-0027.​

(redaksi)