SOLO, solotrust.com – Memasuki tahun ke-20 menyediakan layanan jaringan internet (internet service provider), Biznet ingin membangun jaringan full kaver dan meningkatkan ekspansi ke pelanggan retail atau rumahan di wilayah Kota Solo. Pasalnya, selama 15 tahun terakhir Biznet cenderung fokus membidik segmen pasar utama korporat.
“Biznet untuk di Solo, kami coverage-nya lebih luas masih di Solo Baru/ Kalau di Solo sendiri baru di Jalan Adi Sucipto dari SMK 6 sampai ke ATMI, lalu di daerah Purwosari, sama di daerah belakang Sriwedari sampai dengan Hotel Amaris. Ke depan kami merencanakan ekspansi lebih luas lagi. Kami juga ada titik-titik free hotspot untuk public area, seperti Hartono Mall, Solo Grand Mall serta sekolah dan universitas yang menjalin relasi,” ujar Branch Supervisor Solo Biznet, Anas Azhimi Qalban, saat media gathering di sebuah resto, Solo, Kamis (09/01/2020).
“Kami masih membutuhkan kerjasama dari pemerintah kota (Pemkot) untuk membangun full kaver di Kota Solo. Jika itu teralisasi, kami bisa memberikan free internet di beberapa titik public space bagian dari CSR (corporate social responsibility),” imbuhnya.
Biznet menargetkan ekspansi lebih luas di segmen korporasi Kota Solo, seperti perusahaan, industri, perhotelan, sekolah, dan dinas pemerintahan. Sementara untuk retail, Biznet membidik industri rumahan atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), termasuk perumahan.
“Sejak awal kami bangun di Solo tahun 2015, minat masyarakat pelan-pelan meningkat, namun untuk home internet masih terkendala di coverage area. Kami melihat data yang belum terkaver, kami akan segera izin ke instansi terkait,” ucapnya.
Corporate Communication Biznet East Region, Frederic Heydemans, menyebut salah satu keunggulan Biznet adalah memiliki berbagai varian paket sesuai kebutuhan. Biznet memiliki bandwith minimal sebesar 75Mbps sampai tidak terbatas.
“Internet 75 Mb/s itu bisa dibilang tidak ada saingan, kualitas, varian dan harga yang kami tawarkan sudah sangat bagus. Cocok untuk bisnis rumahan, e-commerce, upload video, main game. Di Solo ada sekitar 250 ribu rumah, sekarang baru sekitar 2000 pengguna, sebenarnya potensial. Di daerah-daerah UNS, UMS, perumahan dosen, mereka sangat perlu. Kalau dari teknis kami sanggup, hanya saja masih terganjal birokrasi, kami kan swasta. Kami harapkan kerjasama dari pemerintah untuk turut membangun jaringan internet berkualitas di Solo,” papar Frederic. (adr)
(redaksi)