SOLO, solotrust.com - Ekstrakurikuler Pedalangan, Karawitan, dan Tari SD Muhammadiyah 1 Ketelan semakin menunjukkan eksistensinya. Kali ini, empat dalang cilik berkolaborasi unjuk gigi dalam pentas "Sang Hanuman", Sabtu (18/01/2020) di Sanggar Madhangkara, Sawahan, Karanganyar.
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Jatmiko, empat dalang tergabung dalam kwartet dalang cilik Gibran Maheswara Javas Setyawan kelas II, Galen Bianco Hartono kelas III, Muhammad Azkhavin Rizky Wiratama kelas V, dan Brama Kesawa kelas I putra dari Ki Cahyo Kuntadi Sukesi.
"Mengangkat lakon "Sang Hanuman" merupakan guru Ki Agung Sudarwanto yang juga merupakan anggota Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kota Solo Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang)," ujarnya, Senin (20/01/2020).
Jatmiko menambahkan, seni tradisional seperti karawitan, wayang kulit, dan tari wajib dikenalkan melalui ekstrakurikuler kepada pelajar agar tidak kehilangan seni budaya adiluhung dan banyak mengandung nilai-nilai moral dan pendidikan.
"SD Muhammadiyah 1 Ketelan merupakan Sekolah Sehat Berkemajuan (SSB) berbasis karakter, agama dan budaya konsisten mendidik siswa berbakat seni dan siap melatih pangrawit menjadi seniman muda," imbuhnya.
Faktor kesempatan mengedukasi tentang bahasa Jawa di era industri menuju era society yang makin minim, dan persoalan sulitnya mendapatkan tontonan sarat tuntunan, merupakan sebagian alasan dari pembuatan tontonan Sang Hanuman sebagai pembela kebenaran.
"Film dokumenter atas kerja sama salah satu stasiun televisi Jawa Tengah sarat makna dan pengetahuan karena akan membuka mata banyak orang tentang kesadaran untuk merawat wayang, di dalamnya ada tatah sungging atau seni membuat wayang kulit, dan rencananya anak–anak akan disowankan dalang kondang sang maestro Ki Manteb Soedarsono,” tukas Jatmiko. (awa)
(redaksi)