Ekonomi & Bisnis

Musim Durian, Pemanjat Pohon Panen Rejeki Meski Dengan Resiko Tinggi

Ekonomi & Bisnis

23 Januari 2020 12:03 WIB

Yudi Hartanto, warga Dusun Tebu Ireng, Desa Genengan, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar saat memanjat pohon durian.

KARANGANYAR, solotrust.com- Musim buah durian menjadi sumber rejeki bagi pemanjat pohon durian di Kecamatan  Jumantono, Karanganyar.

Adalah Yudi Hartanto, warga Dusun Tebu Ireng, Desa Genengan, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, yang setiap hari menantang maut dengan memanjat pohon durian. Ia pun melakukannya dengan peralatan seadanya, seperti tali tambang, tongkat, pisau, dan tali raffia. Pria berusia 32 tahun tersebut bekerja mengikat durian sebelum matang.



Pekerjaannya disebut penuh resiko, pasalnya pohon durian di wilayah tersebut hampir sebagian besar merupakan jenis local, yang memiliki ketinggian sampai 15 - 40 meter.

Sudah sekitar 8 tahun pria yang akrab dipanggil Tanto ini menjadi pekerja andalan pengepul maupun pemilik pohon durian di Desa Genengan. Tidak hanya mengikat buah durian, namun Tanto juga diberi tugas menyemprot obat anti hama sewaktu buah durian masih berumur beberapa minggu, berikut memanennya.

Musim durian seperti ini menjadi sumber rejeki bagi dirinya. Dalam sehari, Tanto dibayar Rp 200 ribu rupiah untuk setiap pekerjaannya. Sementara satu hari dirinya diperkirakan bisa mengikat 200-an buah durian.

“Kendalanya kalau hujan, itu licin naiknya susah, minta ampun itu, tapi8 ya tetap diambil.” Jelas Tanto.

Dalam pekerjaannya mengikat dan memanen durian, Tanto kerap dibantu oleh kerabatnya, Galih Pamungkas (20). Dengan tugas sama seperti Tanto, dalam sebulan Galih mampu meraup bayaran sampai Rp 3 juta. Pekerjaan penuh resiko ini dilakoninya tanpa rasa takut karena dari kecil memang hobi memanjat pohon.

“Ya sekitar dua sampai tiga juta.” Ujar Galih.

Dalam keseharian, Yudi Hartanto dan Galih Pamungkas bekerja sebagai buruh serabutan. Namun saat musim durian tiba, mereka memilih untuk menjadi tenaga pemanjat pohon durian. Tidak hanya di Desa Genengan, dengan keahlian dan keberaniannya mereka kerap diminta untuk mengikat buah durian di daerah sekitarnya. Kecamatan Jumantono sendiri merupakan salah satu sentra penghasil buah durian lokal di lereng Gunung Lawu. (joe)

(wd)