Hard News

Pemkab Boyolali Pantau Mahasiswa di Tiongkok, Sebagian Mahasiswa Pulang ke Indonesia

Jateng & DIY

30 Januari 2020 15:00 WIB

Mahasiswa asal Indonesia yang berada di Tiongkok saat dihubungi vi videocall.


BOYOLALI, solotrust.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali kini terus melakukan pemantauan terhadap mahasiswa asal Boyolali di Tiongkok. Hal itu terkait maraknya wabah virus Corona di Wuhan yang menjadi isu internasional baru-baru ini.



Hal tersebut diungkapkan, Kabid Kebudayaan Program Beasiswa Mahasiswa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali, Budi Prasetyaningsih diruang kerjanya, Rabu (29/1/2020) siang.

Baca: Kemenkes Aktifkan Kapsul Evakuasi dalam Upaya Pencegahan Virus Corona

Dikatakan Budi, pemantauan tersebut dilakukan baik melalui laporan maupun chating langsung dengan mahasiswa yang berada di Tiongkok. Bahkan, pemantauan juga melalui videocall, sehingga pihaknya mengetahui kondisi para mahasiswa.

“Selama ada isu wabah virus corona itu, kami selalu melakukan pantauan mahassiswa yang berada di sana,” ujarnya kepada solotrust.com, Rabu siang.

Dari  30 mahasiswa yang asal dari Boyolali tersebut, kata dia, ada 10 mahasiswa angkatan 2016 atau semester 7, sehingga tinggal menyelesaikan skripsi. Kegiatan skripsi bisa dilakukan secara online sehingga pulang ke Indonesia dapat lebih awal.

“Kalau di sana menyelesaikan skripsi tersebut bisa dari online, sehingga mereka dapat pulang ke Indonesia,” kata Budi.

Lanjut dia, sedangkan 20 mahasiswa adalah angkatan 2017 atau semester 5 dari 30 mahasiswa yang ada sebanyak 21 mahasiswa saat ini sudah pulang pada karena musim libur.

“Yang 9 mahasiswa lainnya masih bertahan di Nanjing University, Tiongkok,”katanya.

Kemudian 6 mahasiswa yang akan pulang ke Indonesia menunggu setelah Bandara Nanjing dibuka kembali yang sebelumnya ditutup. Sedangkan tiga lainnya menyatakan akan bertahan di sana sembari menyelesaikan skripsi.

“Ada tiga mahasiswa yang dinyatakan bertahan sembari menyelesaikan skripsinya,” ujar dia.

Sementara ini, dari videocall para mahasiswa di Nanjing mengaku, dalam kondisi baik dan sehat. Mereka juga tidak kekurangan bahan makanan untuk sehari- hari.

Baca: Virus Corona, Penjualan Hewan Kelelawar Solo Tetap Stabil

“Bahan makanan diperoleh dari supermarket di dekat tempat pemondokan. Serta mendapat bantuan bahan makanan dari KBRI di Tiongkok,” ujar Nurul Latifah mahasiswa asal Boyolali di Tiongkok. (Jaka)

(wd)