KARANGANYAR, solotrust.com - Begawan tari almarhum Suprapto Suryodarmo pada Kamis (06/02/2020) ini tepat 40 hari meninggalkan dunia. Acara 40 hari meninggalnya Suprapto Suryodarmo atau lebih dikenal dengan sapaan Mbah Prapto dilakukan di Taman Hutan Lemah Putih.

Prosesi acara peringatan 40 hari meninggalnya Mbah Prapto diawali acara sembahyangan upacara agama Buddha. Abu Mbah Prapto disandingkan dengan abu almarhumah istrinya Indrasarini Siti Nuryamtinah yang telah meninggal terlebih dahulu pada 1986.

Usai acara sembayangan agama Buddha, salah satu putri Mbah Prapto, Melati Suryodarmo mengucapakan terima kasih kepada rekan, keluarga, dan seluruh warga yang hadir pada acara peringatan 40 hari meninggalnya Mbah Prapto.

"Terima kasih untuk seluruh keluarga dan rekan yang hadir pada hari ini. Kita pelan akan melepas dengan ikhlas. Sebentar lagi kita akan mengantar abu ayah kami Suprapto Suryodarmo dan abu ibu kami untuk dikebumikan. Kami memohon untuk semua melepasnya dengan ikhlas. Semoga kebaikannya yang tetap kita ingat, kehidupannya yang indah yang tetap kita ingat." ucap Melati.

Abu Mbah Prapto dan abu istrinya dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Plesungan selepas upacara sembahyangan agama Buddha. Diiringi musik tetabuhan, arak-arakan abu Mbah Prapto dan istri diantarkan dari Taman Hutan Lemah Putih menuju pemakaman yang jaraknya tak begitu jauh bersama para pelayat.

Upacara pemakaman abu pun berjalan lancar. Pihak keluarga dan sejumlah rekan mendiang Mbah Prapto menaburkan bunga ke makam Mbah Prapto bersama istrinya.

Mbah Prapto meninggal dunia pada 29 Desember 2019. Jenazahnya dikremasi di Delingan dan abunya sempat disimpan di Delingan selama 40 hari. Setelah 40 hari, abu Mbah Prapto kemudian disatukan dengan abu mendiang istrinya untuk dimakamkan di TPU Plesungan. (dd)

(redaksi)