Pend & Budaya

Ini Makna Tembang Dolanan Cublak-Cublak Suweng

Budaya

10 Februari 2020 19:05 WIB

Ilustrasi

Solotrust.com - Tembang Cublak-Cublak Suweng pastinya sudah tak asing lagi di telinga kita. Di Jawa banyak sekali tembang kreasi para leluhur. Namun, tak banyak orang tahu dan memahami artinya.

Sejatinya, tembang warisan leluhur memiliki makna tentang nilai-nilai keutamanan dalam menjalani hidup. Salah satunya tembang Cublak-Cublak Suweng yang sarat makna. Berikut arti dari setiap lirik tembang dolanan itu dirangkum dari berbagai sumber.



Cublak-cublak suweng

Cublak artinya tempat suweng. Suweng adalah anting dalam perhiasan perempuan Jawa. Sehingga cublak-cublak suweng artinya ada tempat harta berharga, yakni suweng (suwung, sepi, sejati) atau harta sejati.

Suwenge teng gelenter.

Artinya suweng berserakan. Harta sejati itu berupa kebahagiaan sejati sebenarnya sudah berserakan di sekitar manusia.

Mambu ketundhung gudel

Mambu (baunya) ketundhung (dituju) gudel (anak kerbau). Maknanya ialah banyak orang berusaha mencari harta sejati. Bahkan, orang-orang bodoh (diibaratkan gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati.

Pak empo lera lere.

Pak Empo (bapak ompong) lera-lere (menengok kanan kiri). Orang-orang bodoh itu mirip dengan orang tua yang sedang kebingungan. Mereka bingung karena hanya memiliki harta palsu berupa keserakahan dalam diri, bukan harta sejati, yakni kebahagiaan.

Sopo ngguyu ndhelikake

Siapa yang tertawa dia yang menyembunyikan. Artinya barang siapa bijaksana, dirinya akan menemukan kebahagiaan sejati.

Sir-sir pong dele kopong.

Sir (hati nurani) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi), berarti di dalam hati nurani kosong tanpa ada maksud suatu keinginan atau rasa apapun juga. Maknanya apabila seseorang bisa sampai atau menemukan kebahagian sejati harus melepaskan dari kemelekatan duniawi.

Dapat ditarik kesimpulan, pesan moral tembang dolanan Cublak-Cublak Suweng, yakni barang siapa mencari kebahagiaan sejati hendaknya mampu meluluhkan hawa nafsunya. Melepaskan diri dari segala kemelekatan sehingga apa yang ada nantinya dikembalikan kepada hati nurani yang murni. Dengan begitu apabila sudah menemukan harta kebahagiaan sejati, ia akan meluber dan memberikan berkah kepada siapa saja. (dd)

()