Solotrust.com- BTS baru-baru ini menghelat konferensi pers global yang ditayangkan live di YouTube, dalam rangka rilisnya album terbaru mereka "Map of the Soul: 7".
Seperti diketahui bahwa mengiringi rilisnya album ini, BTS melucurkan proyek bernama "CONNECT, BTS", sebuah proyek seni dari 22 seniman dari seluruh dunia yang menciptakan karya yang selaras dengan filosofi yang juga dianut BTS, yakni keberagaman dan harapan. Pameran ini dihelat di London, Berlin, Seoul, Buenos Aires, dan New York.
Dalam konferensi pers tersebut, RM pun berbagi pandangannya tentang persamaan antara seni kontemporer dan musik.
"Saya percaya bahwa seni kontemporer dan musik adalah dua bahasa berbeda yang berbicara tentang nilai-nilai yang sama," kata RM.
Leader BTS itu melanjutkan, “Mereka paling baik dalam menyampaikan jiwa zaman. Mereka pada dasarnya adalah dua bahasa yang berbeda secara estetika, yang menghubungkan dan berkomunikasi dengan orang-orang."
Kepala kurator dan direktur proyek ini yakni Lee Dae Hyung, sebagaimana dikabarkan JoongAng Daily, mengatakan bahwa ia hanya memberikan kata kunci "keberagaman" dan menyerahkan segalanya kepada kurator untuk memutuskan siapa dan pekerjaan apa yang akan dimasukkan ke dalam proyek ini.
Menurut Lee, bahkan proyek yang mewujudkan gagasan kolaborasi antara BTS dan seniman ini hanyalah dalam arti yang paling mendasar saja. Dikatakan bahwa tidak ada karya dari para seniman, kecuali oleh Kang Yiyun yang dipengaruhi oleh BTS. BTS juga tidak memiliki suara dalam bagaimana karya dibuat atau memberikan saran langsung tentang apa yang ingin mereka lihat di pameran ini.
“Kolaborasi ini sangat mirip dengan hubungan antara kapal dan air. Seni bisa menjadi perahu dan musik bisa menjadi air atau sebaliknya. Apa yang terjadi adalah bahwa kapal bergerak melalui air dan menciptakan gelombang dan itu saling mempengaruhi. Ini saling mempengaruhi satu sama lain pada arah bergerak dan akhirnya masa depan. Itu bisa ada di wilayahnya sendiri, tetapi juga bersama," kata Lee.
Dikutip dari The Korea Times, Lee juga mengatakan, "Kolaborasi ini berbeda karena BTS dan para seniman tidak berusaha mencari titik temu dan menggabungkan barang-barang mereka menjadi satu."
Lee melanjutkan, "Kedua belah pihak memahami bahwa musik memiliki bidangnya sendiri dan begitu pula seni. Oleh karena itu, BTS, grup yang membuat musiknya sendiri, tidak mengganggu karya-karya para seniman dan benar-benar menghargai gaya mereka. Tetapi ini tetap menciptakan harmoni holistik. karena mereka berbagi nilai-nilai universal.
Sementara itu seniman Kang Yiyun mengatakan bahwa kelonggaran dalam hubungan antara BTS dan karya seni inilah yang justru merupakan inti dari kolaborasi ini.
“Untuk kolaborasi antara seniman dan entitas lain, Anda mungkin akan berharap untuk melihat hubungan yang lebih langsung antara karya dan mereka yang menugaskan karya. Tapi di sini, BTS adalah media yang menghubungkan segalanya. Apakah kolaborasi hanya kolaborasi jika Anda bersatu dan membuat sesuatunya bersama? Saya percaya ini tentang dasar filosofis, konseptual, dan ideologis yang kami bagi bersama yang menjadikannya sebuah kolaborasi," kata Kang. (Lin)
(wd)