JAKARTA, solotrust.cam- Virus corona dinyatakan sebagai pandemi dan ancaman global yang menyerang lebih dari 150 negara. Sebagian besar orang di pusat-pusat penyebaran sudah melakukan social distancing, termasuk di Jakarta dan sekitarnya. Bagi sebagian orang, ini berarti bekerja di rumah, olahraga di rumah, dan sekolah di rumah.
Meski rutinitas berubah, kebutuhan makanan dan harian Anda tak berbeda. Untungnya, toko dan supermarket di Indonesia masih tetap buka sehingga Anda tetap bisa berbelanja untuk menyetok bahan makanan. Pertanyaannya, bagaimana agar berbelanja tetap aman dari virus corona? Haruskah berbelanja secara online?
Semua tergantung pada kondisi Anda, apakah Anda tergolong orang yang berisiko tinggi terpapar corona atau tidak. Orang yang berisiko tinggi termasuk lansia, orang yang memiliki masalah imun, orang dengan penyakit pernapasan, dan orang yang sedang menjalani terapi kanker. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC Ameruka Serikat juga mengatakan risiko tinggi ada pada orang dengan penyakit jantung dan diabetes.
Dokter yang juga Ketua Dewan Kesehatan dan Kualitas Air di Colorado, Amerika Serikat, Chris J. Wiant, mengatakan, orang-orang dengan risiko tinggi sebaiknya menghindari keramaian di tengah pandemi ini. Jadi sebaiknya berbelanja secara online meski ini pun tidak bebas risiko.
"Mereka yang tidak berisiko tinggi dapat pergi ke toko, tetapi harus mempraktikkan kebersihan pribadi yang baik. Untuk membantu melindungi orang tua dan sakit, individu yang berisiko lebih rendah mungkin ingin menawarkan untuk membeli bahan makanan atau pasokan lain yang diperlukan untuk mereka,” kata dia, seperti dikutip Good Housekeeping, Jumat, 20 Maret 2020.
Menurut Wiant dan para ahli lainnya, berikut ini adalah praktik terbaik untuk berbelanja bahan makanan.
1. Belanja online atau delivery
Minta petugas pengiriman meninggalkan barang belanjaan di luar pintu Anda. "Jika pengiriman bahan makanan tanpa kontak tersedia, pilihlah," kata Wiant. Mungkin petugas pengiriman adalah pembawa COVID-19, jadi yang terbaik adalah menjaga kontak tetap minimum.
Jika Anda berencana memberikan tip kepada petugas pengiriman, lihat apakah Anda dapat memberikan tip secara elektronik alih-alih membagikan uang tunai.
Selalu pastikan untuk mencuci tangan Anda sebelum dan setelah Anda mengambil bahan makanan dari depan pintu. CDC merekomendasikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
2. Belanja di toko atau supermarket
Pergilah ke supermarket di waktu-waktu sepi. Virus ini sebagian besar ditularkan melalui kontak dekat dengan individu lain, jadi kunci untuk menjaga jarak sosial adalah dengan menghindari kelompok besar. Tetapi jika Anda terpaksa belanja di saat-saat ramai, jangan berlama-lama.
Jika bertemu teman atau keluarga, tak perlu bersalaman. Cukup berikan anggukan atau salam jarak jauh. Berbicaralah dengan mereka dari jarak jauh, para ahli mengatakan setidaknya enam kaki atau sekitar 1,8 meter.
Bawalah tisu pembersih sehingga Anda dapat membersihkan keranjang belanja. Sarung tangan tidak akan banyak berguna karena Anda tetap bisa mencemari barang berikutnya yang disentuh. Hindari menyentuh wajah, mata, dan hidung Anda saat berjalan di sekitar toko. "Gunakan pembersih tangan atau hand sanitizer setelah melalui kasir," kata Wiant.
Anda harus mendisinfeksi semua wadah dengan permukaan keras, seperti makanan kaleng, botol, dan stoples. Anda dapat menggunakan tisu desinfektan atau membuat larutan pemutih klorin encer Anda sendiri.
Untuk membuatnya, CDC menyarankan untuk mencampur 1/3 cangkir pemutih per galon air atau 4 sendok teh pemutih per liter air. Bersihkan wadah Anda dengan solusi ini dan biarkan selama satu menit di permukaan lalu keringkan.
Untuk sayur dan buah-buahan, cukup bersihkan di air yang mengalir. Tak perlu menggunakan sabun karena sebagian besar sabun tidak baik dicerna.
(wd)