BOYOLALI, solotrust.com – Harga tomat di tingkat petani, khususnya wilayah lereng Gunung Merbabu, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, anjlok drastis dalam beberapa pekan terakhir.
Saat ini, harga jual tomat hanya berkisar antara Rp2.500 hingga Rp3.000 per kilogram, jauh menurun dibandingkan harga sebelumnya yang bisa mencapai Rp15.000 hingga Rp20.000 per kilogram.
Penurunan harga ini membuat para petani tomat mengeluh karena pendapatan mereka tak mampu menutupi biaya produksi yang terus meningkat. Biaya untuk pupuk, pestisida, hingga tenaga kerja disebut semakin mahal, sementara hasil panen tak sebanding dengan harga jual di pasaran.
Salah satu petani asal Cepogo, Sumarno, mengungkapkan rendahnya harga tomat kali ini kemungkinan disebabkan panen raya di sejumlah daerah. Kondisi itu membuat pasokan tomat melimpah di pasar sehingga harga jatuh.
“Kalau harga cuma Rp2.500 sampai Rp3.000 per kilogram, petani jelas rugi. Biaya pupuk, obat, dan tenaga kerja sekarang mahal semua,” kata Sumarno, Jumat (10/10/2025).
Ia berharap pemerintah dapat turun tangan membantu menstabilkan harga komoditas hortikultura tersebut agar petani tak terus merugi dan tetap semangat untuk menanam. (jaka)
(and_)