PEKALONGAN, solotrust.com- Menyusul rumahnya akan segera jadi setelah direhab oleh Satgas TMMD Reguler 107 Kodim 0710 Pekalongan, Wahadi alias Jaliteng (43), buruh tani asal Dukuh Pepedan RT. 02 RW. 01, Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, wajahnya mulai sumringah.
Buruh tani yang hanya tinggal berdua dengan istrinya, Daryanah, sudah lama ingin mempunyai rumah yang layak dan sehat. Namun keinginannya selalu terkendala biaya. Pasalnya, selain sebagai buruh tani dan serabutan, dirinya juga hanya mencari dan mengumpulkan barang-barang bekas untuk dijual kepada pengepul.
Disampaikan Kepala Desa Pantirejo, Hamka Nurul Huda, bahwa warganya itu merupakan satu dari 10 orang warganya yang mendapatkan bantuan rehab rumah senilai Rp. 15 juta dari Disperwaskim Kabupaten Pekalongan.
“Warga kami ini hanya tinggal di gubuk bambu dan terkadang tidur di emperan rumah orang jika hujan deras. Rumahnya yang berukuran 3 x 5 meter yang dibangun di atas tanah waris miliknya itu, hampir selesai dibangun di pertengahan pelaksanaan TMMD,” beber Hamka.
Untuk penentuan rumah Wahadi masuk direhab, jelas sangat layak, namun tetap melalui verifikasi dari tim terdiri dari Kodim, Pemerintahan Desa Pantirejo, dan Babinsa setempat.
Sementara disampaikan Babinsa setempat dari Koramil 05 Kesesi, Sertu Sutrisno, sejak hari pertama rumahnya direhab Satgas TMMD Reguler bersama masyarakat setempat, dirinya selalu ikut membantu bekerja.
“Pak Wahadi tidak mempunyai anak dan istrinya sedikit mengalami gangguan mental. Saat rumahnya dibangun Satgas TMMD dan warga setempat, sejumlah warga secara sukarela membantu makanan dan minuman untuk para pekerja,” ucap Sutrisno.
Ditambahkannya, dengan selesainya rumah nanti, diharapkan dia dan istrinya tak kehujanan lagi saat di dalam rumah.
(wd)