Solotrust.com - Film Headshot dibintangi Iko Uwais dan disutradarai Timo Tjahjanto dikerjakan dalam waktu cukup singkat untuk ukuran sebuah film panjang action.
Pernyataan itu diungkapkan Timo Tjahjanto saat berada dalam sebuah sesi obrolan di podcast milik Joko Anwar dengan nama Jokan, Senin (20/04/2020). Dalam penggarapan film, Timo Tjahjanto melakukan praproduksi hanya dua pekan untuk merampungkan skenarionya dan tiga pekan untuk melakukan persiapan proses selama syuting.
“Dalam dua minggu tuh jadi skrip. Gue cuma mikir pokoknya nanti Iko (Uwais) harus berantem di sini. Nah, bangun ceritanya dari berdasarkan itu,” seloroh Timo Tjahjanto menjelaskan pembuatan skenario film Headshot yang cukup cepat.
“Kami persiapan syuting cuma 3,5 minggu, tapi begitu kami mulai, some of fighting scenes belum didesain. Jadi desainnya itu pas libur syuting, kan enam hari syuting dalam seminggu. Nah satu hari libur itu dipakai untuk desain fight scene,” lanjut Timo Tjahjanto menceritakan persiapan pembuatan fighting scene yang memakai waktu di sela-sela break syuting setiap pekannya.
Selama proses pembuatan film Headshot, Timo Tjahjanto banyak menghadapi tantangan. Apalagi Headshot merupakan film pertamanya setelah lima tahun tidak membuat film feature.
“Pas di lokasi syuting tuh banyak yang bikin urat-urat kepala gue pada keluar gitu,” ungkap Timo Tjahjanto yang sebelumnya jarang sekali terlihat temperamental saat melakukan syuting film.
Namun, tekanan dialami Timo Tjahjanto selama melakukan syuting film Headshot terkurangi dengan hadirnya Kimo Stamboel yang menjadi tandemnya dalam mengerjakan film Headshot dan selalu menenangkan.
“Untungnya ada Kimo, Kimo kan orangnya slow dan nyantai. Dia ngipas-ngipas dari belakang,” beber Timo Tjahjanto yang menjadi temperamental karena mendapatkan kreativitas berbeda dan waktu sangat mepet. Lokasi syuting di Batam juga membuat dirinya harus beradaptasi dengan hal-hal baru.
Headshot dibuat oleh Mo Brothers (Timo dan Kimo) pada 2016. Headshot merupakan film pertama Iko Uwais yang disutradarai orang Indonesia. Film ini sukses meraup pendapatan kotor sebesar Rp25,6 miliar. (dd)
(redaksi)