Entertainment

ARMY Pelajari Buku Jung Map of the Soul Karena BTS, Ini Kata Jungkook

Musik & Film

26 April 2020 16:07 WIB

Jungkook BTS. (Dok. Big Hit Entertainment).


Solotrust.com - Buku "Jung's Map of the Soul" dari Dr. Murray Stein menjadi bestseller setelah para fans BTS (ARMY) mengetahui bahwa album "Map of the Soul" BTS terinspirasi oleh pemikiran-pemikiran psikolog Carl Gustav Jung dalam buku itu.



Kabar itu pun sampai kepada BTS. Dalam konferensi pers "Map of the Soul: Persona", Jungkook memberikan komentarnya terkait meningkatnya penjualan buku itu karena banyak ARMY yang ingin ikut mempelajarinya.

“ARMY telah memberi tahu kami bahwa mereka banyak belajar berkat kami. Kami ingin memberi mereka lebih banyak kegembiraan ketika melihat mereka menikmati saat berspekulasi dan menginterpretasikan album baru ini," kata Jungkook.

Ia juga mengatakan, "ARMY di seluruh dunia sering memberi tahu kami bahwa mereka telah memperoleh kekuatan, terhibur, atau telah mengubah hidup mereka berkat kami. Setiap kali mereka melakukannya, rasanya seolah-olah kekuatan musik dan kekuatan ikatan ARMY dan BTS meningkat, dan tanggung jawab kami juga tumbuh. Melihat bagaimana kami saling mempengaruhi, saya pikir kami tidak dapat dipisahkan."

Tak hanya menjadi bestseller di Korea Selatan, buku "Jung's Map of the Soul" juga menempati peringkat pertama dalam daftar buku bestseller di Amazon tentang psikologi Jungian.

Big Hit Entertainment juga terlihat merekomendasikan buku tersebut di toko onlinenya, yang berarti buku tersebut bisa memudahkan pembaca untuk memahami album BTS kali ini.

"Lebih dari sekedar gambaran umum, buku ini menawarkan kepada pembaca landasan yang kuat dalam prinsip-prinsip dasar psikologi analitik Jung di samping wawasan yang mencerahkan," tulis keterangan untuk buku yang diterbitkan 30 Desember 1998 tersebut di laman Amazon.

Sementara itu, beberapa review dari pembeli dan pembaca buku tersebut antara lain:

"Mungkin ini adalah ringkasan volume bahasa Inggris terbaik dari pemikiran Jung. Stein mengembangkan metafora kartografi judul dengan mulai dengan "permukaan" (ego) jiwa dan menjelajahi area yang lebih kompleks berturut-turut, termasuk libido, shadow, anima/animus, the self, individuation, dan synchronicity," tulis Choice.

"Dalam buku ini, Stein memaparkan pemahaman paling ringkas tentang pekerjaan Jung yang pernah saya temui dalam 30 tahun! Itu juga menyentuh ketidaksadaran saya dan memicu mimpi dan proses yang mencapai tingkat yang belum pernah saya alami sebelumnya," tulis Gail T.

"Jika Anda ingin tahu tentang Jung, ini adalah buku setelah Anda membaca autobiografinya," tulis Stephen Wheeler.

"Saya suka cara Stein memberi kita pandangan komprehensif, terorganisir dengan baik tentang pandangan Jung yang paling matang tentang jiwa. Ini mengklarifikasi banyak masalah dan menetapkan keseluruhan skema dengan sangat jelas," tulis Teheuti.

Sebelumnya, sebagaimana dikabarkan veritas-a.com pada Maret 2019, buku "Jung's Map of the Soul" menjadi bestseller di berbagai toko buku Korea Selatan, seperti di Kyobo Bookstore Yes24, Aladdin, dan Interpark Bookstore.

Berdasarkan data statistik toko buku Aladdin, sebanyak 4% pembeli buku adalah mereka di usia belasan, 25% di usia 20an, 33% di usia 30an, 25% di usia 40an, dan 13% di usia 50an.

Buku ini pada dasarnya menyampaikan pengetahuan dasar tentang penemuan-penemuan Carl Gustav Jung, seorang psikiater Swiss dan perintis psikologi analitik tentang berbagai hal yang berkaitan dengan jiwa manusia. Buku ini sekaligus memberikan petunjuk kepada pembaca bahwa mereka dapat menyembuhkan pikiran mereka dengan membandingkan pikiran mereka dengan sembilan area pikiran versi Jung. (Lin)

(wd)