Hard News

Waspada! Perairan Sekitar Jawa hingga Sumba Berpotensi Terdampak ROB

Hard News

20 Juni 2020 13:31 WIB

Ilustrasi banjir rob (Dok. Istimewa/BMKG)

JAKARTA, solotrust.com - Usai terdampak limpasan banjir pesisir (rob) pada awal Juni lalu, potensi rob diperkirakan akan kembali berulang, khususnya untuk Pesisir Utara Jawa dan Pesisir Selatan Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.

Plt Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Herizal, menjelaskan potensi itu disebabkan kondisi pasang air laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia akibat fase bulan baru (spring tide) pada 21 Juni 2020.



“Selain dari faktor astronomis tersebut, terdapat faktor meteorologis berupa potensi gelombang tinggi. Gelombang tinggi diprakirakan terjadi mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter di Laut Jawa dan lebih dari 4,0 meter di Samudra Indonesia Selatan Pulau Jawa hingga Sumba," ungkap Herizal.

"Gelombang itu dibangkitkan oleh embusan angin Timuran (musim kemarau) yang kuat dan persisten mencapai kecepatan hingga 25 knot (46 km/jam) yang ikut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut,” tambahnya dalam siaran pers, Sabtu (20/06/2020).

Potensi hujan diperkirakan dapat terjadi dalam tiga hari ke depan di beberapa lokasi sekitar Jakarta, Cilacap, serta umumnya wilayah Pesisir Selatan dapat menambah tinggi dan lama berlangsungnya genangan rob.

Saat ini, menurut Herizal, pemantauan satelit Altimetri untuk tinggi muka air laut di Perairan Indonesia umumnya bernilai positif, yakni berada di atas tinggi muka laut rata-rata (mean sea level, MSL).

“Potensi rob dan gelombang tinggi tersebut diperkirakan akan berlangsung mulai 19 hingga 21 Juni mendatang. Setelahnya memiliki kecenderungan menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin,” ungkap dia.

Herizal berharap masyarakat, terutama bermata pencaharian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan agar meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi terhadap potensi bencana rob dan gelombang tinggi. Kewaspadaan terutama untuk daerah-daerah pantai berelevasi rendah, seperti Pesisir Utara Jakarta, Pekalongan, Semarang, Demak hingga Pantura Jawa Timur.

(redaksi)

Berita Terkait

Perdana Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Solo, BPOM Lakukan Uji Kimia dan Mikrobiologi

Dukung Pemberdayaan Masyarakat, PLN Indonesia Power UBP Semarang Salurkan Gerobak UMKM

Kios Pasar Besi Mojo Roboh, 6 Luka dan 1 Meninggal

Milad ke-3, UMKLA Gelar Khitan Modern Gratis dengan Teknologi Laser

Puluhan Ribu Pendukung Rober-Adhe Merahkan Stadion RM Said dalam Konser Musik Menjemput Mandat Rakyat

Pelaku Pariwisata di Karanganyar Gelar Dialog Bersama 2 Paslon Cabup dan Cawabup

BMKG Imbau Warga Pesisir Waspada Gelombang Tinggi pada 20-21 Februari 2023

Gelombang Tinggi, Warga Justru Nyari Emas di Pantai?

Perahu Nelayan Diempaskan Gelombang Tinggi Hingga ke Bibir Pantai, Begini Nasib ABKnya

Nelayan Pantai Selatan Jawa Diimbau Tak Melaut Dulu

BMKG DIY Keluarkan Warning Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi

BMKG DIY Keluarkan Warning Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi

Waspadai Eskalasi Cuaca Ekstrem di Jateng dan DIY, BMKG Ingatkan Potensi Bencana

Waspadai Bencana Hidrometeorologi, La Nina Berlangsung hingga April 2025

Masuk Musim Penghujan, Awas Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi Mengintai!

Indonesia Berpotensi Gempa Super, BMKG Beri Peringatan

Hadapi Perubahan Iklim, Indonesia Dorong Pengamatan Sistem Kebumian secara Sistematis

Bencana Hidrometeorologi Landa Jawa Barat, Begini Penjelasan BMKG

Jelang Puncak Musim Hujan, Waspadai Bencana Hidrometeorologi

BMKG: Awal Musim Hujan Dimulai Bertahap Akhir Oktober

Udara Terasa Panas dan Gerah Fenomena Biasa Musim Kemarau, Ini Imbauan BMKG

Akhir-akhir Ini Cuaca Terasa Panas, Begini Penjelasan BMKG!

Berita Lainnya