Ekonomi & Bisnis

KSPH Tembus Target Event Wedding Sepanjang 2017

Ekonomi & Bisnis

5 Januari 2018 07:21 WIB

Dekorasi pernikahan. (Solotust.com/Arum)

SOLO, solotrust.com - Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) Solo berhasil menembus target penyelenggaraan acara pernikahan selama 2017. Public Relations Manager KSPH Solo, Tia Kristiyanti mengaku sempat susah menjual paket event wedding namun selama 2017 kondisinya jauh lebih baik.
 
"Wedding selama 2017 bagus, mencapai 50 event padahal target kita 40 event. Kita bikin strategi dan promosi, mengambil profit tidak terlalu tinggi. Karena tempat sudah punya, harga dibikin terjangkau agar semua segmen masuk," terangnya. 
 
Pihaknya mengandalkan strength point di KSPH dari segi pilihan tempat yaitu pendopo dengan arsitektur khas Jawa atau area kolam renang. Kemudian menawarkan beragam tema makanan sesuai selera konsumen mulai Indonesian food, Chinese food, hingga Solonese style. Selain itu, dari segi akses lokasi mudah dan gampang ditemukan. 
 
KSPH juga menawarkan one stop wedding yang meng-cover seluruh kebutuhan pernikahan. Mulai dari paket siraman sekitar Rp 6 juta, paket midodareni minimal 50 pax sekitar Rp 5 juta, paket akad nikah antara 50 - 100 pax seharga Rp 50 juta - Rp 10 jutaan, paket resepsi minimal Rp 35 juta untuk 300 tamu sudah termasuk gedung, dekorasi hingga makanan. 
 
Promosi juga terus digeber antara lain mengadakan Wedding Expo di KSPH sendiri pada Februari 2016 dan Wedding Expo di mall pada 2017, hingga membagikan flyer pada para tamu. "Promosi paling efektif dengan flyering ke tamu dan mouth to mouth. Rata-rata yang masuk dari referensi pelanggan sebelumnya, atau mereka yang datang resepsi di sini," ujarnya.
 
Untuk tahun 2018, pihaknya mengakui ada kenaikan harga namun respon masyarakat masih positif. Hingga saat ini, sudah 21 event wedding yang sudah terkonfirmasi akan diselenggarakan hingga September nanti. Sedangkan target penyelenggaran naik menjadi 60 event wedding tahun ini. Meski demikian, pihaknya optimis target tersebut akan tercapai.
 
"Trennya sekarang banyak perumahan yang di lokasi padat area, jadi masyarakat tidak mau ribet bikin resepsi di rumah. Mereka merasa lebih praktis menyelenggarakan wedding di hotel," pungkas Tia. (Arum-A)

(redaksi)