Solotrust.com - BTS menjadi artis yang berkontribusi besar pada pariwisata Korea Selatan. Dalam survei yang dilakukan KTO (Korea Tourism Organization), organisasi di bawah Kementerian Budaya & Pariwisata Korsel, BTS menjadi artis paling populer tahun lalu dengan angka 36,1 persen dari 12.000 orang luar Korea yang disurvei. EXO, Super Junior, BIGBANG, SHINHWA, IU, Girls' Generation dan TWICE secara berturut-turut berada di peringkat setelahnya.
"BTS umumnya disebut sebagai bintang hallyu paling populer di negara-negara peserta survei. Pesan positif yang mereka sampaikan kepada penggemar tampaknya telah memberi mereka keunggulan dibandingkan bintang-bintang lain," demikian laporan itu mengatakan.
Melansir dari Yonhap (16/7/2020), dalam laporan analisis terbaru yang dirilis KTO, diperkirakan ada 1,11 juta orang luar Korsel yang datang ke negara itu tahun lalu, yang secara khusus mengkonsumi produk maupun pengalaman terkait "hallyu" atau budaya pop korea.
Lebih lanjut, orang asing yang melakukan perjalanan ke Korsel tahun lalu untuk mengkonsumsi barang dan konten K-Pop diperkirakan menghabiskan rata-rata US $1.007. Rata-rata wisatawan itu mengeluarkan $302 untuk belanja secara umum, $184 untuk menyewa penginapan, $155 untuk makanan, dan $138 untuk pengeluaran terkait hallyu.
Laporan itu juga mengatakan bahwa K-Pop dipertimbangkan sebagai faktor terbesar dalam dalam menarik wisatawan Hallyu ke Korsel.
Tak hanya dari pemerintah, kalangan akademisipun mengungkap hasil penelitiannya yang menunjukkan besarnya dampak ekonomi dari BTS. Seorang profesor ekonomi di Universitas Korea bernama Pyun Joo Hyun meneliti efek dari konser BTS "Love Yourself: Speak Yourself" pada 26-29 Oktober tahun lalu di Seoul.
Menurut penelitiannya, melansir dari Edaily via Soompi, konser itu memiliki dampak ekonomi langsung sebesar 331 miliar Won dan dampak tidak langsung sebesar 592 miliar Won. Total dampak langsung dan tidak langsung dari konser tersebut adalah 923 miliar Won (sekitar Rp11,11 triliun), hampir mencapai 1 triliun Won.
"Jika Anda membandingkannya dengan rata-rata penjualan selama tiga tahun, yaitu sekitar 150 miliar Won. Maka dampak ekonomi BTS yang dibuat dengan tiga hari konser saja adalah jumlah penjualan tahunan dari enam perusahaan menengah," kata tim Profesor tersebut.
Dikatakan juga bahwa konser itu menarik sekitar 187.000 pengunjung asing ke negara itu, diantaranya sekitar 23.000 menghadiri konser, dan rata-rata 3 dari 10 pengunjung pergi ke Seoul. Ini menghasilkan sekitar 87.000 lebih banyak orang daripada rata-rata pengunjung Korea pada tahun 2019.
Sementara itu, untuk dampak setelah konser-konser tersebut, efek yang diharapkan adalah 266 miliar Won, dengan dampak tidak langsung diharapkan sebesar 328 miliar Won selama lima tahun ke depan.
Karena dampak budaya BTS ini, Profesor Pyun mengatakan bahwa banyak orang asing ingin belajar atau bekerja di Korea Selatan. "Konten budaya berkualitas tinggi semacam ini dapat menarik wisatawan asing dalam jumlah yang sebanding dengan Olimpiade, dan berpotensi membuka bentuk baru layanan ekspor," kata Profesor Pyun. (Lin)
(wd)