Hard News

Kemenag Siapkan 3 Skema Pemberangkatan Jemaah Haji 2021

Hard News

25 Agustus 2020 21:31 WIB

Ilustrasi (Pixabay)

JAKARTA, solotrust.com - Kementerian Agama (Kemenag)mulai menyiapkan skema pemberangkatan jemaah haji 1442H/2021M. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar mengatakan pihaknya akan menyiapkan tiga skema pemberangkatan jemaah haji tahun mendatang.

“Pemberangkatan jemaah haji 1442H, kami akan menyiapkan tiga skema,” kata Nizar di Jakarta, Senin (24/08/2020), dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.



Menurutnya, tiga skema dipersiapkan karena pandemi Covid-19 tengah melanda Indonesia dan dunia belum dapat dipastikan kapan berakhirnya. Skema pertama, Covid-19 sudah tidak ada atau kondisi normal dan kuota haji juga kembali normal. Jemaah batal keberangkatannya tahun ini akan diberangkatkan pada 2021. Sementara bagi jemaah yang awalnya berangkat 2021 akan mundur tahun berikutnya.

“Kecuali jika tahun depan Indonesia mendapatkan tambahan kuota,” sambung Nizar.

Skema kedua, Covid-19 belum sepenuhnya hilang sehingga ada pembatasan atau pengurangan kuota.

“Jika diasumaikan berkurang 50 persen dari kuota saat ini tentu akan ada jemaah yang mundur lagi keberangkatannya. Ini juga akan berakibat pada daftar tunggu yang semakin panjang," tuturnya. 

Pengurangan kuota menjadi 50 persen, kata Nizar, juga akan berdampak pada penambahan biaya. Apalagi jika proses layanan, baik penerbangan, akomodasi, dan konsumsi harus menerapkan protokol kesehatan. Aspek penerbangan misalnya, pesawat yang biasanya bisa menampung 400 penumpang hanya akan diisi 200 orang. Demikian pula bus jemaah di Tanah Air dan Arab Saudi hanya boleh diisi 50 persen penumpang.

“Protokol kesehatan tentu juga akan diterapkan di asrama haji, termasuk penyediaan layanan swab dan ruang isolasi,” tegas Nizar.

Skema ketiga, kata Nizar, jika wabah Covid-19 masih tinggi dan belum dapat tertangani, ada kemungkinan terjadi lagi pembatalan pemberangakatan jemaah haji.

“Skema ini masih akan terus dimatangkan sesuai dengan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia, Arab Saudi, dan dunia,” tandasnya.

(redaksi)