Serba serbi

6 Makanan Ini Baik untuk Meningkatkan Metabolisme

Kesehatan

6 September 2020 18:03 WIB

Ilustrasi.

JAKARTA, solotrust.com- Bertambahnya usia membuat berbagai sistem tubuh mulai melambat, termasuk metabolisme. Sayangnya, hal ini dapat mengakibatkan penambahan berat badan dan lemak.

Memang, ada ribuan suplemen dan formula penurun berat badan yang mengklaim dapat membakar lemak tubuh lebih cepat. Faktanya, tidak ada pil ajaib yang dapat mengubah kemampuan untuk membakar lemak. Sebagian besar bergantung pada upaya sendiri dalam hal diet, olahraga, dan perawatan diri.



Melansir Life Hack, metabolisme hanyalah proses di mana tubuh mengubah makanan menjadi energi. Ini adalah proses biokimia yang kompleks, di mana kalori dalam makanan dan minuman bergabung dengan oksigen untuk melepaskan energi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas.

Tubuh membutuhkan energi sepanjang waktu, bahkan saat sedang beristirahat. Lusinan fungsi berbeda sedang terjadi di dalam diri, yang bahkan tidak pernah terpikirkan, seperti bernapas, mengedarkan darah, memodulasi hormon, memulihkan, dan memperbaiki sel. Demikian pula tubuh membutuhkan sejumlah kalori untuk menjalankan fungsi dasar ini, dikenal sebagai tingkat metabolisme atau metabolisme basal.

Ada beberapa faktor yang menentukan kecepatan laju metabolisme, diantaranya ukuran dan komposisi tubuh. Orang dengan otot membakar lebih banyak kalori, bahkan saat istirahat. Kemudian jenis kelamin. Pria umumnya memiliki lebih sedikit lemak tubuh dan lebih banyak otot daripada wanita sehingga mereka membakar lebih banyak kalori. Terakhir usia. Seiring bertambahnya usia, kandungan otot tubuh cenderung menurun dan lemak mulai meningkat, yang dapat memperlambat metabolisme.

Namun tak perlu khawatir, metabolisme bisa ditingkatkan. Saat metabolisme berfungsi dengan baik, Anda akan merasakan banyak manfaat kesehatan. Penting untuk diingat banyak faktor yang terlibat dalam laju metabolisme Anda, dan berat badan hanyalah salah satunya.

Memiliki metabolisme yang cepat berarti tingkat energi akan jauh lebih stabil dan efeknya hampir tidak merasa lelah. Ini karena tubuh akan secara efisien mengubah makanan menjadi bahan bakar dan memberi sumber energi yang stabil.

Orang dengan metabolisme yang bagus juga bisa tetap fokus secara mental. Anda cenderung tidak menambah berat badan dan dapat menurunkan berat badan dengan cepat saat membutuhkannya. Berikut enam makanan yang dapat mempercepat metabolisme.

 

1. Daging tanpa lemak

Dibutuhkan lebih banyak pekerjaan untuk mencerna protein daripada mencerna karbohidrat atau lemak. Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan makan daging segar tanpa lemak, seperti unggas dan ikan. Proses pencernaan membutuhkan banyak energi, jadi Anda membakar kalori untuk memecahnya. Penelitian telah menunjukkan protein dapat meningkatkan pembakaran kalori setelah makan sebanyak 35 persen.

Terlebih lagi, protein dibutuhkan untuk membangun massa otot. Semakin banyak otot, semakin cepat metabolisme. Oleh karena itu, usahakan untuk memasukkan beberapa protein dalam setiap makanan dan camilan sepanjang hari.

 

2. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan adalah sumber protein nabati yang sangat baik. Mereka juga kaya serat, baik yang larut maupun yang tidak. Tubuh menggunakan banyak energi saat memecah serat dan protein dan itu membuat metabolisme bekerja dengan baik.

Kandungan serat yang tinggi pada buncis juga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah keinginan makan gula di sore hari. Selain itu, kacang polong menyediakan zat besi, seng, dan selenium. Ini adalah mineral yang dibutuhkan tiroid untuk menghasilkan hormon dalam jumlah yang cukup. Tanpa mereka, metabolisme bisa melambat atau terganggu.

 

3. Kacang

Kacang adalah sumber protein dan serat yang bagus. Penelitian menunjukkan orang yang makan kacang secara teratur cenderung memiliki risiko resistensi insulin yang lebih rendah dan ukuran pinggang yang lebih kecil daripada yang tidak memakannya.

Ketika Anda memiliki resistensi insulin yang lebih rendah, tubuh cenderung tidak menyimpan lemak atau mengembangkan diabetes tipe 2. Sekali lagi, kacang membutuhkan waktu lebih lama untuk dipecah, yang membuatnya lebih memuaskan dan lebih baik untuk metabolisme. Yang terpenting, penelitian bahkan telah menemukan bahwa kacang dapat meningkatkan metabolisme. Beberapa percobaan telah mencatat kacang memberikan peningkatan pengeluaran energi yang dapat membantu Anda membakar 10 persen tambahan dari keseluruhan hasil energi.

 

4. Biji-bijian utuh

Biji-bijian utuh adalah karbohidrat kompleks yang terdiri dari rangkaian gula yang lebih panjang. Tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk memecahnya sehingga metabolisme terus terbakar untuk waktu yang lebih lama. Para peneliti telah menemukan mengonsumsi biji-bijian meningkatkan pengeluaran energi setelah makan hingga 50 persen lebih banyak daripada mengonsumsi makanan olahan.

Makanan dengan karbohidrat kompleks biasanya memiliki lebih banyak nutrisi, terutama vitamin B. Mereka memainkan peran utama dalam mengubah makanan menjadi energi, yang merupakan inti dari fungsi metabolisme. Secara khusus, vitamin B12 sering dikaitkan dengan penurunan berat badan karena meningkatkan metabolisme dan memberikan energi yang tahan lama. Pastikan untuk memilih biji-bijian daripada makanan olahan. Carilah tepung gandum utuh, quinoa, beras merah, barley, jagung, dan oat.

 

5. Makanan probiotik

Makanan fermentasi seperti yogurt, kefir, kimchi, dan sauerkraut membantu meningkatkan jumlah bakteri baik di usus. Bakteri ini sebagian besar bertanggung jawab untuk mencerna makanan di usus dan memfasilitasi penyerapan nutrisi.

Sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods melaporkan ketika orang dewasa makan sekitar 1/2 cangkir yogurt probiotik saat makan setiap malam selama enam minggu, mereka kehilangan 3-4 persen lemak tubuh. Ini dibandingkan dengan orang dewasa yang makan yogurt tanpa rasa dan hanya kehilangan 1 persen lemak tubuh.

Probiotik telah disarankan untuk mengubah cara tubuh memetabolisme asam empedu. Asam ini dibuat oleh hati dan fungsi utamanya adalah memecah lemak di usus bagian atas. Jika probiotik dapat mempengaruhi cara asam empedu dimetabolisme, probiotik dapat mengubah seberapa banyak lemak yang dapat diserap tubuh dari makanan.

 

6. Kafein

Kafein adalah stimulan kuat untuk membantu terjaga dan meningkatkan metabolisme. Ia bekerja dengan memblokir neurotransmitter yang disebut adenosin, yang menyebabkan neurotransmitter lain melepaskan lebih banyak dopamin dan norepinefrin.

Zat ini membantu Anda merasa lebih waspada dan berenergi, yang pada gilirannya memungkinkan untuk berolahraga lebih lama. Namun, ingatlah minum terlalu banyak kafein juga dapat memicu respons stres kronis dan membuat kelelahan.

Penelitian telah menunjukkan kafein dapat meningkatkan laju metabolisme istirahat sekitar 3–11 persen, tergantung pada ukuran dosis. Ini juga menunjukkan bahwa kafein dapat membantu membakar lemak lebih cepat. Satu studi bahkan menunjukkan orang yang mengonsumsi suplemen berbasis kafein mengalami peningkatan pembakaran lemak sebanyak 29 persen. Oleh karena itu, para peneliti menyarankan kafein dapat secara signifikan mempengaruhi keseimbangan energi dan mempercepat metabolism. #teras.id

(wd)