Hard News

Muncul Klaster Warung Soto, DKK Minta Pelanggan Lapor ke Puskesmas Atau Kelurahan

Jateng & DIY

14 Oktober 2020 08:55 WIB

Ilustrasi.

SOLO, solotrust.com- Klaster warung makan kembali muncul, setelah klaster tahu kupat di Kelurahan Purwosari dan bubur ayam di Kelurahan Jajar beberapa waktu lalu, kini muncul klaster warung soto. Hal tersebut terungkap setelah Dinas Kesehatan Kota (DKK) menotifikasi empat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, yang belakangan diketahui merupakan pelanggan dan pemilik warung yang berada di Kelurahan Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres itu.

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, terungkapnya klaster warung soto tersebut berawal dari satu keluarga dari Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres yang melakukan uji swab mandiri. Mereka berinisiatif swab setelah hasil rapid test menunjukkan reaktif.



“Jadi awalnya satu keluarga, bapak, ibu dan anak merasa tidak sehat lantas mencoba rapid test dan ternyata reaktif, makanya ingin swab. Nah, saat mau swab itu sempat mampir makan di warung soto. Ternyata setelah keluar hasil swabnya positif,” papar Ning, panggilan akrabnya.

Berawal dari hasil itulah, DKK pun menindaklanjuti dengan melakukan tracing, termasuk riwayat pernah makan di warung soto. Sehingga pemilik dan karyawan warung yang sempat berkontak dengan ketiga pasien ini pun diswab.

“Hasilnya, satu orang positif, ya pemiliknya ini. Makanya saat ini kami berusaha melacak pelanggan yang pernah makan di sana mulai tanggal 1 hingga 8 Oktober kemarin. Kalau warungnya kan sudah kami minta tutup sejak tanggal 8 Oktober atau saat dilakukan swab,” ujarnya, Rabu (14/10/2020).

Karena itu pula, DKK memasang pengumuman di warung soto tersebut yang intinya meminta agar warga yang merasa makan di warung tersebut selama sepekan kemarin untuk melaporkan diri ke Puskesmas Purwodiningratan atau Kelurahan Kepatihan Kulon.

“Tujuannya untuk tracing siapa-siapa yang pernah kontak dengan pemilik warung. Khusus untuk kasus ini tracing dari kontak empat orang ini kita lakukan lintas Puskesmas. Untuk yang satu keluarga oleh Puskesmas Sibela dan yang di warung soto di Puskesmas Purwodiningratan,” jelasnya.

Sementara itu, kasus Covid-19 di Kota Solo kembali bertambah sebanyak 11 kasus baru. Dimana tiga orang merupakan pasien suspek naik kelas, tiga orang dari uji swab mandiri serta lima orang lainnya dari hasil tracing empat kasus induk.

“Yang dua ini merupakan lanjutan dari tracing asmil. Dari uji swab 70 sampel yang kita ambil akhir pekan lalu, hasilnya tiga positif, dua warga Solo, yang satu luar kota. Semoga rantainya sudah putus karena semua penghuni rusun sudah semua diswab,” ujarnya.

Di sisi lain, Ning meminta warga semakin menaati protokol kesehatan, khususnya 3M, yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

“Apalagi klaster yang baru muncul ada yang di tempat keramaian, karena itu lebih bijak jika tidak berkerumun,” pungkasnya. (awa)

(wd)