BOYOLALI, solotrust.com- Update data kesembuhan pasien Covid-19 di Boyolali, dari 1085 penderita Covid-19, 886 pasien telah sembuh.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina mengatakan, secara akumulatif kasus Covid-19 ini terkonfirmasi positif Covid-19 di Boyolalo mencapai 1.086 kasus. Dari jumlah itu, lebih dari separohnya merupakan kasus Asimtomatik (tidak bergejala) yang jumlahnya mencapai 752 kasus.
“Yang bergejala hanya 334 kasus saja dengan rincian 139 memiliki gejala ringan dan 195 gejala memiliki gejala sedang sampai berat,” kata Lina beberapa hari yang lalu kepada wartawan.
Sedangkan untuk kasus kematian, kata dia, dari total akumulasi kasus tersebut, terdapat 42 kasus yang meninggal dunia. Jika dipersentasekan, kasus kematian pasien Covid-19 di Boyolali mencapai 3,68 persen.
“Angka kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 81,58 persen. Itu artinya kondisi di Boyolali semakin membaik,” jelas Lina.
Terbukti, dari 17 kasus yang masih terdeteksi sejak awal Oktober ini, 7 klaster penyebaran Covid-19 di Boyolali telah dinyatakan berhenti, yakni klaster Klinik Mila Husada, tilik desa Pulutan, Kecamatan Nogosari.
Selain itu beberapa klaster keluarga juga telah sembuh. Antara lain klaster keluarga di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Desa Gombang, Kecamatan Sawit, Desa Ngenden, Kecamatan Ampel, Bantengan, Kecamatan Karanggede, Desa Pelem, Kecamatan Simo dan Desa/Kecamatan Juwangi.
Dikatakannya, meski tingkat kesembuhan pasien terus meningkat, penambahan kasus Covid-19 di Boyolali belum bisa dibendung. Sejak 20 Oktober lalu terjadi penambahan sebanyak 66 kasus. Penambahan kasus paling banyak terjadi pada 23 Oktober dengan 21 kasus penambahan.
"Penambahan kasus Covid-19 di dominasi dari kecamatan Boyolali Kota. Selama sepekan lalu, ada 13 warga Boyolali kota yang terkonfirmasi positif Covid-19. Lalu dari Kecamatan Sambi sebanyak 11 kasus, dan Ngemplak 7 kasus," kata dia.
Untuk kecamatan Gladagsari, Karanggede dan Teras masing-masing terdapat 4 kasus baru. Sedangkan Kecamatan Mojosongo, Simo dan Tamansari masing-masing 3 kasus. “ Kecamatan Banyudono, Sawit, Musuk, Nadong, Juwangi dan Ampel masing-masing ada 2 kasus. Dan masing-masing 1 kasus berasal dai Kecamatan Klego dan Nogosari,” katanya.
Pihaknya berharap, masyarakat tak kendor melaksanakan protokol kesehatan. Terutama saat libur panjang cuti bersama nanti. Masyarakat diimbau untuk tetap melaksanakan aktifitas dengan protokol kesehatan.
“Sebelum dan sesudah berpergian, masyarakat diminta untuk melaksanakan rapid test atau swab tenggorokan,” pungkasnya. (Jaka)
()