Hard News

Biden: Penolakan Trump untuk Akui Kekalahan Itu Memalukan

Hard News

11 November 2020 16:36 WIB

Joe Biden (Foto: BBC/Reuters)

Solotrust.com - Joe Biden menyebut penolakan Presiden Donald Trump untuk mengakui kekalahan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) pekan lalu adalah sesuatu yang memalukan.

Kendati demikian, presiden terpilih AS yang telah melakukan kontak dengan para pemimpin negara asing bersikeras tak ada yang akan menghentikan jalannya perpindahan kekuasaan.



Sementara itu, Trump lewat media sosial Twitter bersikukuh dia pada akhirnya akan memenangkan pilpres, meski telah diproyeksikan bakal kalah. Seperti yang terjadi setiap empat tahun, media AS memproyeksikan pemenang pemilihan umum (Pemilu).

Sejauh ini, belum satu pun hasil di negara bagian yang disertifikasi. Penghitungan suara di beberapa tempat masih terus berlanjut dan hasil pemilu hanya akan diketahui secara pasti setelah Electoral College AS bertemu pada 14 Desember mendatang.

Presiden terpilih AS, Joe Biden sempat ditanya seorang reporter pada Selasa (10/11/2020) tentang pendapatnya soal penolakan Presiden Trump untuk mengakui kekalahan.

"Saya hanya berpikir itu memalukan," kata Biden di Wilmington, Delaware, dikutip dari BBC, Rabu (11/11/2020).

"Satu-satunya hal, bagaimana saya bisa mengatakan ini dengan hati-hati, saya pikir ini tidak akan membantu warisan sang presiden."

“Ujung-ujungnya, semua akan membuahkan hasil pada 20 Januari,” tambahnya, mengacu pada hari pelantikan.

Biden telah berbicara melalui sambungan telepon dengan para pemimpin negara asing sembari bersiap untuk menjabat.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Angela Merkel termasuk di antara para pemimpin negara yang berbicara dengan Biden pada Selasa.

"Saya memberi tahu mereka bahwa Amerika telah kembali. Kami akan kembali dalam permainan," kata Biden.

Saat ini Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris terus melakukan proses transisi. Satu lembaga pimpinan pejabat yang ditunjuk Trump menghalang-halangi proses tersebut. Badan Administrasi Layanan Umum mengoordinasikan pendanaan dan akses kepada departemen federal untuk pemerintahan mendatang. Namun, sejauh ini mereka menolak secara resmi mengakui Biden sebagai presiden terpilih.

Namun demikian, sang presiden terpilih dari Partai Demokrat mengatakan, "Kami tidak melihat ada memperlambat kami, sejujurnya." (and)

(redaksi)