Hard News

Para Pelaku Usaha Kecil Menengah Hasus Mau Belajar Bahasa Inggris

Jateng & DIY

20 November 2020 12:13 WIB

Founder and Chairman Markplus Inc Hermawan Kertajaya menandatangani prasasti peluncuran Teacher Learning Centre (TLC) di SMP Kanisius Bharata 2 Jumapolo Karanganyar

KARANGANYAR, solotrust.com- Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) harus mau belajar bahasa Inggris, hal tersebut bertujuan untuk pemasaran produk bisa menjangkau pasar internasional. Pelaku UKM tersebut  harus disadarkan agar bersedia meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Chairman International Council For Small Business (ICSB) Indonesia, Ki Hermawan Kertajaya  di sela sela  peresmian Teacher Learning Centre (TLC) di SMP Kanisius Bharata 2 Jumapolo Kabupaten Karanganyar. TLC sendiri adalah program pembelajaran Bahasa Inggris kepada guru-guru sekolah dasar (SD) yang bekerjasama dengan Oxford Course Indonesia (OCI) Soloraya. Dalam program tersebut, sejumlah guru SD di Jumapolo akan mendapat pelatihan tentang English for Spesific Purposes (ESP), sebagai bekal dalam menyampaikan pelajaran ke siswa dengan bahasa Inggris.



“Dan Bukan cuma UKM di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Entrepreneurship-nya kurang. Banyak yang tidak siap jadi UKM. Padahal, UKM itu jatuh bangun. Makanya, harus belajar. Jangan pernah lelah belajar. Termasuk belajar bahasa Inggris, karena itu untuk meningkatkan kompetensi SDM,” ujar  pria yang juga Founder and Chairman Markplus Inc ini.

Sebab, pemasaran produk UKM ke pasar internasional tidak bisa lepas dari kemampuan berbahasa asing pelaku usahanya.

“Kalau perlu, pelajari juga bahasa Mandarin. Jika harus belajar, ya belajar,” tandasnya.

Hermawan berharap, program TLC nantinya bisa dikembangkan kepada pelaku-pelaku UKM. “Jadi tidak hanya untuk guru-guru SD, tapi juga kepada pelaku UKM. Ini bisa jadi embrio dalam upaya meningkatkan kompetensi SDM pelaku usaha kecil,” imbuhnya.

Sementara itu, founder TLC, Kusbaroto mengatakan, selain diajarkan kepada guru-guru, pengajaran bahasa Inggris juga bisa disampaikan kepada UKM.

‘’Karanganyar ini selain pariwisata, UKMnya juga potensial Maka perlu pengajaran tentang bahasa Inggris,’’ ujar kus baroto. (joe)

()