JAKARTA, solotrust.com - Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan Rp889 miliar dana BOS Madrasah (BA-BUN) tambahan akan selesai dicairkan ke rekening madrasah penerima sebelum 20 Desember 2020.
Hal ini dikemukakan Direktur KSKK, AUmar pada Sosialisasi Penyaluran Dana BOS Madrasah (BA-BUN) secara virtual. Menurut Umar, ada dua indikator penyaluran dana BOS tambahan ini dinilai berjalan sesuai dengan target dan rencana. Pertama, bila pecairan dana BOS ini telah selesai sebelum 20 Desember 2020.
“Kami akan membantu Bapak/Ibu dengan memberikan bimbingan (meng-input data e-RKAM) sehingga bisa mencairkan dana BOS sebelum 20 Desember ini,” ujar Umar di Jakarta, Jumat (04/12/2020), dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.
Indikator keberhasilan kedua, kata Umar, bila bantuan dana BOS tambahan selesai dibelanjakan sebelum 30 Desember 2020.
“Jadi pencairan itu beda dengan pembelanjaan. Bapak/Ibu kami harapkan segera melakukan pembelanjaan dengan menggunakan dana BOS tambahan tersebut,” pesannya.
Umar berharap pembelanjaan dana BOS Madrasah (BA-BUN) dioptimalkan untuk menunjang pembelajaran digital di lingkungan madrasah. Apalagi, SKB empat menteri mengatur pembelajaran sudah bisa dilakukan secara tatap muka pada Januari 2021.
“Jadi, pada Januari nanti, kita sambut anak-anak datang ke madrasah dengan suasana baru. Adapun yang belum punya LCD Screen silakan beli. Jadi, meski di dalam ruangan harus jaga jarak, anak-anak tetap bisa melihat jelas materi yang disampaikan. Jangan lupa juga untuk melengkapi sarana prasarana sanitasi madrasah,” terang dia.
BOS Madrasah (BA-BUN), menurut Umar juga dapat digunakan untuk membeli perlengkapan penunjang pembelajaran, seperti laptop atau personal computer bagi guru dan siswa, serta langganan internet.
“Intinya jangan sampai tidak digunakan maksimal untuk mendukung budaya baru digital madrasah,” tandas Umar.
(redaksi)