Hard News

Cerita Dubes RI untuk Uni Emirat Arab Usai Divaksinasi Covid-19

Sosial dan Politik

15 Desember 2020 16:45 WIB

Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis

Solotrust.com – Uni Emirat Arab (UEA) menjadi salah satu negara terdepan dalam hal vaksinasi Covid-19. Sejak Oktober 2020, UEA telah mulai melakukan vaksinasi Covid-19, tidak hanya bagi warga negaranya, pemerintah UEA juga memberikan vaksinasi kepada warga negara lain yang tinggal dan beraktivitas di UEA. Jajaran Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk UEA menjadi salah satu pihak yang mendapatkan kesempatan vaksinasi.

"KBRI banyak menerima dan melayani masyarakat, baik warga lokal maupun warga Negara Indonesia, membuat kita berinteraksi langsung dengan publik. Itulah dasar kami memohon kepada pemerintah UEA agar diberikan vaksin tersebut," ungkap Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis dalam acara Dialog Produktif dalam tema “Pengalaman Vaksinasi Covid-19 di Uni Emirat Arab”, diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (14/12/2020).



"Pemerintah Abu Dhabi sangat membantu KBRI karena memang tidak semua kedutaan besar negara lain yang mendapatkan fasilitas vaksin tersebut,” imbuhnya.

Dalam proses vaksinasi, pertama-tama warga negara akan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui riwayat kesehatan mereka sebelumnya serta mengukur tekanan darah, kolesterol, dan gula darah. Tidak ada persiapan khusus, bagi yang sehat bisa langsung divaksinasi, sedangkan warga kurang sehat vaksinasinya ditunda.

Untuk diketahui, penyuntikan vaksin Covid-19 ini dilakukan dua tahap.

 “Suntikan pertama kami dapatkan pada 21 Oktober lalu, suntikan kedua di 23 November. Termin kedua bagi teman-teman di KBRI yang belum divaksinasi dibuka pada 23 November untuk suntikan pertama dan 5 Desember untuk suntikan kedua,” tutur Husin Bagis.

Lebih lanjut Husin Bugis menyampaikan kondisinya setelah menerima vaksinasi Covid-19.

Alhamdulillah sejauh ini tidak ada hal-hal yang berbeda dari diri dan kesehatan saya setelah divaksinasi Covid-19. Semua berjalan lancar, saya tanyakan istri dan mengevaluasi kondisi teman-teman di KBRI yang lain, sebagian besar baik-baik saja, hanya satu dua yang sedikit takut, setelah itu normal. Kemudian akan ada semacam tes antibodi terhadap saya untuk melihat kemanjuran vaksin tersebut,” ungkapnya. 

Kemajuan UEA dalam memberikan program vaksinasi Covid-19, menurut Husin Bagis adalah buah dari kebijakan dalam negeri terkontrol dan diplomasi luar negeri yang terukur.

“Semenjak Covid-19 melanda UEA, kebijakan dalam negeri langsung menerapkan protokol kesehatan standar WHO, kegiatan keagamaan dan perkawinan dibatasi," ucapnya.

Kendati UEA sudah divaksinasi, masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai standar WHO, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, sampai pemerintah UEA mengumumkan terbebas dari pandemi Covid-19. Selain itu, masyarakat UEA sangat antusias dengan kehadiran vaksin karena berkontribusi besar dalam upaya mengembalikan kehidupan normal mereka.

“Penduduk lokal UEA seratus persen muslim, pasti sudah dilakukan verifikasi kehalalan dan kemanjuran terkait vaksin Sinopharm. Masyarakat pun yakin vaksin yang diproduksi Sinopharm itu halal. Pemerintah UEA juga menyampaikan jelas mengenai kehalalan vaksin tersebut. (elv)

(redaksi)