Hard News

AS Laporkan Kasus Pertama Varian Baru Covid -19 di Wilayahnya

Hard News

30 Desember 2020 14:31 WIB

Amerika Serikat (AS) melaporkan adanya kasus pertama varian baru Covid-19 yang sangat menular (Foto: BBC/Getty Images)

Solotrust.com - Amerika Serikat (AS) melaporkan adanya kasus pertama varian baru Covid-19 yang sangat menular. Varian baru kali pertama muncul di Inggris itu telah terkonfirmasi di negara bagian Colorado. Pasien adalah seorang pria berusia 20-an tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan.

Pejabat kesehatan AS mengatakan saat ini mereka sedang bekerja untuk mengidentifikasi kontak dan kasus potensial lain dari varian baru tersebut. Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (30/12/2020), Gubernur Colorado Jared Polis mengatakan pasien yang terinfeksi tengah menjalani isolasi di Elbert County dekat Denver.



"Pejabat kesehatan masyarakat sedang melakukan penyelidikan menyeluruh dan sejauh ini tidak ada infeksi yang ditemukan di antara kontak dekat," ungkapnya, dikutip dari BBC, Rabu (30/12/2020).

Kasus varian baru telah muncul di banyak negara. Dua infeksi pertama yang diketahui di benua Amerika Utara ditemukan di Kanada akhir pekan lalu. Kalangan ahli menyebut varian baru jauh lebih mudah ditularkan ketimbang galur sebelumnya, namun belum tentu lebih berbahaya bagi mereka yang terinfeksi.

As sendiri telah mencatat lebih dari 19 juta infeksi dan lebih dari 337 ribu kasus kematian akibat virus corona (Covid-19). Ini menjadi angka kematian tertinggi di dunia.

Dua vaksin virus corona, Moderna Pfizer saat ini telah didistribusikan di seluruh wilayah AS. Pemerintah menargetkan untuk memvaksinasi 20 juta orang Amerika pada akhir Desember 2020. Namun menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, sejauh ini baru 2,1 juta orang saja yang telah mendapatkan suntikan vaksin.

Sementara Presiden terpilih AS Joe Biden telah berjanji untuk memvaksinasi 100 juta warganya selama seratus hari pertama masa pemerintahannya, saat mulai menjabat pada 20 Januari 2021. Adapun untuk mencapai target itu, jumlah vaksin yang diberikan harus ditingkatkan lima hingga enam kali lipat dari saat ini menjadi satu juta suntikan sehari.

"Bahkan dengan peningkatan itu masih membutuhkan waktu berbulan-bulan agar mayoritas penduduk Amerika Serikat bisa divaksinasi," katanya.

Biden mengatakan, lewat undang=undang pihaknya akan meminta industri swasta meningkatkan produksi vaksin untuk AS. (and)

(redaksi)