SOLO, Solotrust.com- Ritual adat Jawa 'Mahesa Lawung' atau penanaman kepala kerbau mewarnai dalam penggeseran Makam Putri Cempo yang ada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Putri Cempo, Nusukan, Jumat (26/1/2018). TPU yang berada di bantaran Kali Pepe itu terpaksa dibongkar karena terkena dampak program penanganan banjir Solo paket 3.
Sebelumnya, seluruh ahli waris telah sepakat untuk memindahkan makam sesuai dengan kesepakatan keluarga. Kini di lokasi itu menyisakan empat makam yang diketahui Makam Putri Cempo dan tiga pengawalnya. Penggeseran makam puteri cempo yang baru berada tidak jauh dari makam, yakni ke sisi utara sekitar 7 hingga 10 meter dan di tempat yang lebih tinggi.
“Makam putri cempo itu tidak hanya ada di Solo. Ada dimana-mana, seperti Trowulan, Lasem, dan Gresik. Semua memiliki ciri yang sama yakni biasanya di bawah pohon besar, rindang, ada unsur sungainya,” terang Kabid Pelestarian Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Solo, Mufti Raharjo kepada wartawan, Jumat (26/1/2018).
Sehari sebelum seremoni penggeseran, tim khusus yang ditugasi memindah makam telah melaksanakan berbagai ritual. Seperti menyembelih kerbau, memberi sesaji berupa hasil bumi, memanjatkan doa dan permohonan izin kepada penunggu makam. Tim terdiri dari sesepuh Keraton Kasunanan Surakarta, tokoh masyarakat serta juru kunci makam.
"Ini sebagai bentuk hadirnya pemerintah dalam memuliakan Putri Cempo dan pendereknya yang dimakamkan disini," imbuhnya.
Pada puncaknya, yakni jumat pagi dengan doa bersama, serta pemotongan dan menanamkan kepala kerbau. Ritual ini dilakukan sebagai wujud pemulyaan Makam Putri Cempo dan para pengawalnya sebelum dipindahkan.
“Menguri-uri budaya leluhur. Apalagi makam itu salah satu cagar budaya yang perlu dilestarikan, sehingga dilakukan pemulyaan dengan diawali doa bersama, potong tumpeng dan penanaman kepala kerbau,” kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, usai ritual.
Ke depan, Pemkot ingin makam putri cempo dan tiga pengawalnya dapat menjadi objek wisata religi yang ramai dikunjungi oleh masyarakat. Objek wisata itu akan didukung dengan penataan kawasan bantaran Kali Pepe. Disamping itu tak jauh dari makam akan dibangun jembatan kaca dari Papan Kawruh Tirta ke arah Nusukan. Serta adanya pembangunan jembatan Tirtonadi yang baru.
(wd)