SOLO, solotrust.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indonesia melakukan bedah warung untuk menggeliatkan ekonomi toko atau warung kelontong. Tujuannya agar warung mampu bersaing dengan ritel modern atau mini market berjaringan.
Dalam program itu, tim Kemendag memberikan bantuan berupa fasilitas hingga pelatihan. Pedagang diberi pengetahuan soal penataan barang dagangan serta beragam fasilitas mulai dari rak, keranjang sampai kulkas. Juga memberi pendampingan pelatihan manajemen dan kewirausahaan selama enam bulan hingga satu tahun.
Adapun bantuan bedah warung yang diberikan rata-rata sebesar Rp15 juta per toko. Dari total 225 warung, 45 warung di antaranya di area Solo Raya. Secara rinci, di Solo, Sukoharjo, dan Klaten masing-masing 15 warung yang dibedah.
Menurut staf khusus Kemendag Eva Yuliana, syarat untuk mendapatkan bantuan bedah warung mudah yaitu warung atau toko konsisten beroperasi minimal dalam dua atau tiga tahun terakhir. Tim juga akan melakukan survei sebelum Kemendag menyalurkan bantuan.
"Kami juga berusaha membukakan akses promosi dan perdagangan bagi produk UMKM unggulan dari Solo," ujar Eva, Minggu (28/1/2018).
Bantuan bedah rumah diserahkan secara simbolis di salah satu warung di Kampung Gebang RT 7 RW 25 Kelurahan Banjarsari, Minggu (28/1/2018). Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Lurah Kadipiro, Ketua RW 25, dan para pemilik warung menyambut positif bantuan tersebut. Mereka berharap, bantuan dari Kemendag bisa berkesinambungan dan jumlah penerima bisa ditambah.
Di hari yang sama, bantuan juga diserahkan pada para pemilik warung di Klaten dan Sukoharjo berupa fasilitas dan pendampingan, tanpa bantuan modal.
(arum)
(way)