Solotrust.com - Byun Hee-soo, seorang prajurit transgender pertama Korea Selatan (Korsel) yang diberhentikan dari militer karena menjalani operasi penggantian kelamin ditemukan tewas di rumahnya. Menurut juru kampanye hak transgender, penyebab kematiannya belum diketahui.
Byun Hee-soo sempat mengajukan gugatan hukum terhadap militer pada Januari tahun lalu atas pemecatannya. Petisinya untuk pemulihan ditolak pada Juli. Korsel hingga kini tetap konservatif dalam masalah identitas seksual.
Melansir BBC, Kamis (04/03/2021), wanita berusia 23 tahun itu telah mendapatkan konseling dari pusat kesehatan mental di dekat rumahnya di Cheongju, Provinsi Chungcheong (Selatan Seoul). Konselornya sempat khawatir setelah tidak mendengar kabar darinya sejak 28 Februari yang lantas menghubungi layanan darurat.
Kasus Byun Hee-soo memicu perdebatan tentang perlakuan terhadap transgender dan tentara dari komunitas LGBTQ di negara itu. Byun sebelumnya mengatakan kepada media, selain identitas gendernya, dirinya ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa dia juga bisa menjadi salah satu tentara hebat yang melindungi negara.
Semua pria Korsel berbadan sehat diwajibkan menjalani dinas militer selama hampir dua tahun. Pada Desember, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Korea mengatakan keputusan untuk tidak mengizinkannya terus bertugas di militer tidak memiliki dasar hukum.
Korsel memang kurang toleran terhadap komunitas LGBTQ ketimbang negara tetangganya di Asia Timur. Menjadi LGBT kerap dipandang sebagai cacat atau penyakit mental, dan tidak ada undang-undang antidiskriminasi di negara itu.
Dalam kasus Byun Hee-soo, juru kampanye anti-LGBT telah berusaha untuk mengidentifikasi dirinya secara online. Mereka juga mengadakan demonstrasi mendesak militer untuk memecatnya setelah berita tentang kasus tersebut muncul dan menyerukan demonstrasi lebih lanjut. (and)
(redaksi)