SOLO, solotrust.com- Bank Mandiri menggelar pelatihan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Solo melalui program Co-Working Space yang telah resmi dibuka pada Selasa (09/03/2021) di Menara Mandiri Solo. Acara turut dihadiri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Regional CEO Bank Mandiri Wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Dessy Wahyuni, menjelaskan Co-Working Space merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri melalui program pelatihan untuk meningkatkan pemberdayaan UMKM.
"Program ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada masyarakat Kota Surakarta, khususnya pelaku UMKM yang selama ini telah memberikan dukungan penuh kepada Bank Mandiri dalam mengembangkan bisnis," terang Dessy Wahyuni, Selasa (09/03/2021).
"Hal terpenting dari pelaksanaan program pelatihan UMKM ini adalah mampu meningkatkan kesejahteraan hidup pelaku UMKM dan tentunya akan selaras dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), khususnya di Surakarta," imbuhnya.
Pelaksanaan program Co-Working Space berlangsung dari Maret hingga Desember 2021. Tujuannya agar pelaku UMKM mampu meningkatkan keahlian dan kompetensinya, antara lain menyusun laporan keuangan sederhana, meningkatkan daya jual produk, mengemas dengan menarik, dan mampu memasarkan melalui marketplace maupun secara online.
Vice President Bank Mandiri Area Solo, Ony Suryono Widodo, menerangkan sesuai anjuran wali kota Solo, Bank Mandiri juga ingin punya peran lebih untuk UMKM. Program pelatihan akan dilaksanakan sepanjang 2021, sebanyak 30 pertemuan dibagi menjadi tiga pertemuan tiap bulan dengan narasumber dari internal Bank Mandiri atau eksternal. Jumlah peserta tiap kelas dibatasi 25 orang karena masih pandemi.
"Materi-materinya seperti pengelola keuangan usaha, membuat laporan keuangan sederhana, marketing digital, bagaimana membuat agar sumber daya lebih bagus, dan hal-hal lainnya yang akan berkembang di masa mendatang," papar Ony Suryono Widodo.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, berpesan kepada pelaku UMKM peserta program pelatihan agar tidak takut bila produknya diberi kritik dan masukan. Dengan adanya kritik maupun masukan, produk UMKM bisa lebih baik lagi.
"Di sini perlu intervensi dari pemerintah agar UMKM ini tidak gitu-gitu aja, tapi bisa naik kelas. Saya yakin juga untuk pemulihan ekonomi ini UMKM tidak bisa ditinggalkan dan mau tidak mau digitalisasi itu wajib," kata Gibran.
Pihaknya yakin akan ada banyak online market place yang akan membantu UMKM dalam memasarkan produk-produknya. (rum)
(redaksi)