Ekonomi & Bisnis

Kiat Investasi Kos Eksklusif ala Tantri Kotak bagi Pemula

Ekonomi & Bisnis

30 Maret 2021 19:31 WIB

Tantri Syalindri (Foto: Instagram-@tantrisyalindri)

JAKARTA, solotrust.com – Belasan tahun berkecimpung di industri musik, Tantri Syalindri Ichlasari yang lebih dikenal sebagai vokalis grup band Kotak mulai melirik investasi lain, yakni membuka rumah kos. Tantri memilih Kota Pelajar, Yogyakarta sebagai kota untuk rumah kos pertamanya dengan nama Kost Bobok Manis.

Kos itu terdiri atas delapan kamar, mengusung desain industrial dengan fasilitas lengkap, seperti perabotan kamar, kamar mandi dengan shower, water-heater, wastafel, kulkas mini, lemari serta dapur umum.



Memiliki investasi kos memang merupakan impian Tantri sejak lama. Terinspirasi dari pengalaman di mana pernah mengalami keterbatasan pilihan dalam mencari kos murah di Jakarta. Keadaan ekonomi yang masih tidak menentu membuat Tantri harus banyak memutar otak mencari penghasilan tambahan.

Sebagai alternatifnya, investasi kos ini menjadi penghasilan tambahan baginya. Sebagai pemula dalam berinvestasi kos, Tantri mempercayakan pengelolaan kosnya kepada Singgahsini, property management service yang khusus bergerak di bidang kos-kosan dan masih satu grup dengan Mamikos.

 “Alhamdulilah investasi kos saya lancar dan saat ini terisi tujuh dari delapan kamar yang tersedia setelah satu bulan bergabung. Banyak yang beranggapan bahwa rumah kos milik artis selalu laris manis dan diminati oleh para penyewa, namun di tengah kondisi pandemi tetap terasa penuh tantangan dalam mengelolanya," kata Tantri dalam siaran pers, Selasa (30/03/2021).

"Sebenarnya kesuksesan dalam mengelola dan mengembangkan kos tidak hanya mengandalkan popularitas. Sebagai pemula dalam berinvestasi kos, saya menyadari memerlukan bantuan, terutama dalam hal pemasaran serta operasionalnya,” sambungnya.

Berinvestasi kos, diakui Tantri bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan perencanaan matang agar tidak merugi. Tarif dikenakan kepada penyewa tentunya berkaca dari biaya pembangunan yang telah dilakukan, pemeliharaan bangunan serta menyesuaikan harga di pasaran. Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan kos juga menguntungkan bagi pemilik kos.

(redaksi)