JAKARTA, solotrust.com - Perjuangan pencarian Cockpit Voice Recorder (CVR) milik pesawat Sriwijaya SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Tim gabungan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Basarnas, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), TNI angkatan Laut dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta relawan telah menemukan CVR tepat pada hari terakhir pencarian.
Segala upaya ditempuh tim gabungan tersebut untuk mencari CVR mulai dari metode manual dengan 40 penyelam yang diterjunkan hingga menggunakan kapal penyedot lumpur. Pencarian selama satu setengah bulan dengan penyelaman tidak membuahkan hasil, sehingga pencarian dilakukan dengan kapal penyedot lumpur. Ketua KNKT Soerjanto Cahyono menjelaskan penggunaan kapal penyedot lumpur merupakan harapan agar dapat diketemukannya CVR tersebut.
“Kemudian kita berdiskusi salah satunya kita menggunakan kapal penghisap lumpur. Dengan menggunakan kapal itu kita sudah tahu area yang kita cari adalah 90x90m karena area disitu banyak lumpurnya.” kata Seorjanto.
Kapal tersebut memiliki sistem kerja seperti vacuum cleaner dan mampu menyedot lumpur sedalam 1 meter. Selanjutnya KNKT akan membuka data CVR dan diteliti lebih lanjut agar diketahui penyebab terjatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182.
Pengerahan segala daya dalam pencarian CVR merupakan wujud keseriusan Pemerintah dalam menangani kasus kecelakaan trasnportasi. Presiden RI Joko Widodo juga meminta KNKT secara transpartan melaporkan hasil penelitian FDR dan CVR sehingga kejadian naas tersebut tidak terulang.
(zend)