SUKOHARJO, solotrust.com - Kehadiran anak pastinya menjadi dambaan pasangan suami istri. Namun, sekira 20 populasi usia subur di Indonesia ternyata mengalami infertilitas atau ketidaksuburan sehingga kesulitan mendapatkan buah hati. Bahkan bisa menjadi penyebab kurang harmonisnya hubungan pasangan.
Dengan kemajuan teknologi kedokteran saat ini, kemungkinan kehamilan dapat ditingkatkan. Salah satunya melalui layanan yang ditawarkan Klinik Fertilitas dari RS Indriati Solo Baru Sukoharjo bekerja sama dengan Morula IVF Indonesia yang baru saja dibuka pada Kamis (08/04/2021).
Namun sebelum membahas soal penanganan infertilitas, kita harus mengenal penyebab dan jenisnya. Ada tiga jenis infertilitas, yakni infertilitas primer, infertilitas sekunder, dan infertilitas idiopatik.
Infertilitas primer adalah kondisi pasangan tidak mendapatkan kehamilan sekurang-kurangnya dalam 12 bulan berhubungan seksual teratur tanpa kontrasepsi. Pada wanita di atas 35 tahun, evaluasi ketidaksuburan dan pengobatan dapat dilakukan setelah enam bulan pernikahan.
Infertilitas sekunder adalah kondisi seseorang tidak mampu memiliki anak atau mempertahankan kehamilan yang sebelumnya pernah hamil sekurang-kurangnya dalam 12 bulan berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi.
Infertilitas idiopatik adalah kondisi pasangan infertil yang telah menjalani pemeriksaan standar meliputi tes ovulasi, patensi tuba, dan analisis sperma dengan hasil normal.
Ketua Tim Fertilitas RS Indriati, Tedjo Danudjo Oepomo, mengungkapkan beberapa penyebab infertilitas adalah kelainan bawaan, penyakit infeksi dan endokrin atau hormonal, faktor imunologi, gaya hidup, konsumsi alkohol, merokok, berat badan, stres, obat-obatan kimiawi, dan herbal tertentu.
"Saya selalu menjumpai keluhan pasangan suami istri yang istilahnya itu terlambat mendapat suatu kehamilan karena macam-macam sebabnya. Cuma yang menjadi kendala memang dari segi biaya yang tidak murah. Kalau ditawari bayi tabung mereka pasti mikir tiga sampai empat kali," tuturnya pada solotrust.com baru-baru ini.
Infertilitas dapat ditangani dengan cara mengobati infeksi pada organ reproduksi, mengobati penyebab infertilitas pada wanita, menghindari bahan-bahan yang menyebabkan penurunan kualitas jumlah dari sperma dan sel telur seperti rokok dan alkohol, serta berperilaku hidup sehat mengikuti program kehamilan.
Di Klinik Kesuburan RS Indriati sendiri menawarkan solusi dengan inseminasi intrauterine (Intrauterine Insemination atau IUI). Inseminasi adalah salah satu metode dari Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) untuk mendapatkan kehamilan dari pasangan suami istri sah dengan cara mendekatkan sperma yang sudah melalui proses washing sperma dengan sel telur secara natural di dalam rahim.
"Ini salah satu usaha kami untuk menolong pasangan suami istri yang belum dikaruniai keturunan karena Inseminasi Intrauterine ini jauh lebih murah. Banyak yang melakukan ini dan berhasil hamil. Meski angka keberhasilan tidak sebesar bayi tabung," imbuhnya.
Lebih lanjut Tedjo Danudjo Oepomo menjelaskan, pada prosesnya, wanita akan dipersiapkan sedemikian rupa sehingga rahim siap menerima sperma yang masuk. Kemudian pada waktu telah ditentukan, sperma suami itu dimasukkan dengan alat khusus oleh dokter. Dengan begitu, sperma yang masuk bisa langsung mendekat pada sel telur yang matang.
Dokter spesialis kandungan dan fertilitas endokrinologi reproduksi ini menekankan, metode inseminasi intrauterine dinilai lebih tinggi keberhasilannya ketimbang jika dengan hubungan suami istri biasa.
"Rumah Sakit Indriati adalah swasta yang pertama kali membuka layanan fertilitas di Solo Raya. Keunggulannya, kita bisa memberi pelayanan sampai tingkat paripurna bagi pasangan suami istri yang mendambakan keturunan," pungkasnya. (rum)
(end2021)