JAKARTA, solotrust.com - Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya bibit siklon 94W di kawasan Samudra Pasifik, utara Papua pada Senin (12/4). Bibit siklon ini menjadi cikal bakal Siklon Surigae yang memiliki kecepatan angin 75 km/jam dengan tekanan dipusatnya mencapai 1.000 hPa.
Siklon Tropis Surigae bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan gerak mencapai 11 km/jam mendekati wilayah perairan Filipina.
Keberadan Siklon Tropis Surigae dalma 24 jam kedepan secara tidak langsung memberi dampak berupa hujan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang dan kilat/petir.
Dilansir dari antara, dampak tak langsung Siklon Tropis Surigae akan terasa di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
BMKG terus melakukan pemantauan perkembangan Siklon Tropis Surigae serta dampak potensi cuaca ekstremnya.
Selama tiga hari kedepan potensi hujan intensitas sedang-lebat dapat terjadi di beberapa wilayah seperti pesisir barat dan selatan Sumatera, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat bagian utara, Kalimantan Tengah bagian utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan beberapa wilayah level waspada bnajir atau bandang akibat dampak siklon ini.
“Sedangkan wilayah dengan level waspada untuk potensi banjir atau bandang dua hari kedepan berdasarkan prakiraan berbasis dampak yakni Aceh, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku Utara,” papar Guswanto.
Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pelayaran di perairan Papua bagian utara, Maluku Utara, Sulawesi Utara.
Masyarakat juga harus menghindari daerah rawan bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon mudah tumbang dan pantai.
(zend)