YOGYAKARTA, solotrust.com - Gunung Merapi teramati kembali luncurkan guguran lava pijar sebanyak 16 kali dengan jarak maksimum 1.500 km ke arah barat daya periode pengamatan Senin (19/4) pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Menurut Ketua Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, selama periode tersebut Gunung Merapi juga mengalami 29 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 sampai 13 milimeter (mm) selama 9 sampai 72 detik, dua kali gempa dengan fase banyak amplitudo 3mm selama 6 sampai 7 detik serta satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitude 37 mm selama 15 detik.
Sedangkan pada periode pengamatan Minggu (18/4) pukul 18.00 hingga 24.00 WIB, Gunung Merapi terpantau mengeluarkan guguran awan panas dengan jarak luncur 1.300 meter dan 15 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya.
Selama pengamatan, terpantau asap tidak terlihat keluar dari puncak kawah Gunung Merapi.
Hingga hari ini BPPTKG masih menetapkan status siaga level 3 Gunung Merapi.
Guguran lava dan awan panas merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.
Jika terjadi letusan, material vulkanik diperkirakan dapat menjangkau daerah radius 3 kilometer dari puncak gunung.
(zend)