Solotrust.com - Musibah dialami KRI Nanggala 402 menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Beberapa keluarga prajurit yang gugur, bahkan masih tak percaya atas insiden tenggelamnya kapal pada Rabu (21/04/2021) lalu itu.
Seperti dialami Helen, istri Serda Diyut Subandrio, salah satu korban KRI Nanggala 402. Saat ditemui, kondisi Helen masih terpukul dan belum dapat mempercayai musibah yang menimpa suaminya.
"Saya masih belum percaya, saya masih berharap ada keajaiban,” ucap Helen, dikutip dari laman resmi Kementerian Sosial RI, kemensos.go.id.
Kondisi fisik Helen masih terlihat lemas. Secara psikologis, ia masih belum dapat menerima sepenuhnya kenyataan peristiwa yang menimpa suaminya.
Kondisi tak jauh berbeda terlihat pada anak pertama korban, Seafa. Ia merasa sangat kehilangan sosok ayah yang menjadi panutannya selama ini. Seafa mengaku mengalami gangguan tidur sejak peristiwa musibah ini.
"Saya suka susah tidur, ingat ayah," ungkap Seafa.
Pasangan Serda Diyut Subandrio dan Helen dikaruniai dua orang anak. Anak pertama perempuan bernama Seafa Heldi Azahra berusia sebelas tahun. Seafa saat ini duduk di kelas 5 SD 01 Pandean. Sementara anak kedua laki laki bernama Farel Al Faruq berusia lima tahun.
Serda Diyut Subandrio tinggal di Jalan Kutilang Gang Menco Kota Madiun, Jawa Timur. Berdasarkan penuturan kakak kandung korban, Rizal, Serda Diyut Subandrio adalah anak ke lima dari enam bersaudara. Korban yang merupakan anak kesayangan ibunya ini sebelumnya menempuh pendidikan Tamtama Angkatan Laut pada 2004, kemudian di 2012 terpilih menjadi kru pasukan selam TNI AL dan bertugas di KRI Nanggala 402 bagian kelistrikan.
(and_)