SOLO, solotrust.com - Menjelang Lebaran 2021, trafik pengunjung di Beteng Trade Center (BTC) Solo mulai terlihat meningkat sejak Maret. Kondisi ini dinilai lebih baik bila dibandingkan dua bulan sebelumnya pada awal 2021.
Direktur BTC Solo, Henry Poerwanto menjelaskan, trafik pengunjung BTC mulai menggeliat sejak Maret 2021 dari Januari hingga Februari 2021 ke Maret 2021 ada kenaikan trafik sekira 20 hingga 25 persen.
"Grafik peningkatan terjadi di Bulan Maret 2021. Jadi, sudah mulai terlihat peningkatan trafik sejak Maret sebesar 20 hingga 25 persen dibanding Januari dan Februari 2021. Trafik pengunjung ini diperkirakan masih akan ramai sampai dengan awal Mei 2021," paparnya pada solotrust.com, baru-baru ini.
Adapun persiapan BTC untuk mengantisipasi lonjakan trafik pengunjung menjelang Lebaran, pasti tetap memberlakukan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Kemudian tidak henti-hentinya mengimbau kepada semua yang beraktivitas di BTC untuk jaga jarak.
"Maret ini baru mulai merangkak lagi. Jadi trafik Lebaran ini saya pikir dari Maret sudah kelihatan. April pasti lebih besar dari Maret, saya yakin karena sudah mendekati Lebaran, memang ramainya beberapa minggu sebelumnya," tuturnya.
Menurutnya, efek pandemi Covid-19 sangat luar biasa dirasakan BTC. Bahkan sampai hari ini pun trafik BTC tidak bisa menyamai sebelum pandemi, sebagai contoh trafik Januari-Februari 2020. Jadi, sudah setahun lebih trafik belum kembali normal seperti Januari atau Februari 2020.
Sepanjang 2020, trafik pengunjung dirasakan stabil pada Januari-Februari. Ketika terjadi pandemi, selama enam bulan dari Maret hingga Agustus, trafik pengunjung turun 40 hingga 50 persen.
Kemudian, trafik agak meningkat pada September-November. Namun Desember 2020 dan Januari-Februari 2021 trafik drop lagi akibat kebijakan pemerintah terkait PSBB dan PPKM Mikro.
"Maret langsung drop 30 persen gara-gara Covid-19. Paling parah Bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus, bisa turun sampai 40 hingga 50 persen. Ini baru menggeliat lagi Maret 2021 ini. Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh, apalagi ada pembatasan seperti anak kecil dilarang masuk mal," imbuhnya.
Terkait larangan mudik, pihaknya mengaku tidak bisa membayangkan nasib para pedagang Kota Solo akan seperti apa. Sebab mereka sangat mengandalkan adanya pendatang yang berbelanja ke Solo.
"Lebaran Mei 2020 sama Mei 2021 pasti ada kenaikan. Akan tetapi dengan adanya larangan mudik, kita tidak tahu nasib Kota Solo seperti apa di kala musim Lebaran tahun ini," katanya.
Pihaknya berharap UMKM Solo bisa memperluas jangkauan pemasarannya sehingga bisa menjual produknya ke luar kota. Sebagaimana keinginan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang selalu menggaungkan agar orang Solo bisa menjual produknya ke luar kota agar bisa lebih besar.
Terlebih akibat penurunan trafik otomatis omzet para pedagang juga turun, bahkan mungkin ada yang mengalami penurunan omzet lebih parah. Untuk itulah dalam memasarkan produknya, pedagang yang selama ini melayani lewat offline saja memang dituntut harus berubah merambah ke online. (rum)
(and_)