SOLO, solotrust.com - Penjualan produk fesyen di pusat perbelanjaan Kota Solo seperti Beteng Trade Center (BTC) dan Pusat Grosir Solo (PGS) diketahui mengalami penurunan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Jawa-Bali.
Salah seorang pedagang di BTC, Prasetyo yang melayani penjualan online mengaku mengalami penurunan omzet secara drastis dibanding kondisi sebelumnya.
"Penjualan sekitar seratus pieces per hari, padahal biasanya bisa sampai 300 pieces per hari. Sejak PPKM mengalami penurunan penjualan. Kalau PPKM diperpanjang kondisinya ya begini-begini saja kelihatannya," keluhnya pada solotrust.com, Senin (23/08/2021).
Pihaknya menjual produk pakaian anak-anak dan hanya melayani reseller. Dampak PPKM terasa baginya sebab barang dagangan miliknya ada yang produksi sendiri dan ada yang ambil dari produsen lain. Harga jual pakaian anak-anak yang ditawarkan juga lumayan terjangkau mulai Rp35 ribu.
Senada, salah seorang karyawan kios fesyen di PGS, Yani mengungkapkan, selama PPKM Level 4 Jawa-Bali diberlakukan, kondisi sangat sepi lantaran tidak banyak pengunjung. Terutama akibat tidak ada kegiatan pariwisata sehingga tak ada tamu dari luar kota belanja.
"Biasanya bus turun di situ langsung masuk dan ada pemasukan dari penjualan, tapi ini sepi sekali. Padahal omzet jutaan per hari, kalau Minggu sampai Rp6 juta hingga Rp8 juta per hari kalau tidak ada pandemi Covid-19. Selama pandemi cari Rp1 juta susah. Penjualan online juga, tapi sepi," terangnya.
Pihaknya berharap PPKM tidak lagi diperpanjang karena sangat memengaruhi penjualan. Bila kegiatan wisata berjalan lagi dan bus pariwisata berdatangan, penjualan terdongkrak karena biasanya banyak konsumen berbelanja di kiosnya.
"Kalau dibuka lagi habis PPKM kayak babat alas lagi. Tidak langsung penjualan naik," ujarnya. (rum)
(and_)