KARANGANYAR, solotrust.com - Pemerintah telah memberlakukan larangan mudik dari H-7 hingga H+3 Lebaran, yakni 6 hingga 17 Mei 2021. Kendati demikian, PT Jasamarga Solo-Ngawi (JSN) telah membuat kesiapan pelayanan arus mudik-balik bagi masyarakat yang memanfaatkan ruas jalan tol Solo-Ngawi.
"Kami sudah menyiapkan tim untuk persiapan arus mudik dan balik ini dikarenakan ada penyekatan atau pelarangan mudik yang resmi dimulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021," kata General Manager Teknik dan Operasi PT Jasamarga Solo-Ngawi, Saktia Lesan Dianasari, baru-baru ini.
Di jalan tol ruas Solo-Ngawi ini ada delapan gerbang tol, namun hanya dioperasikan tujuh gerbang tol saja sebab Gerbang Tol Sragen Timur belum bisa dioperasikan.
"Gerbang Tol Sragen Timur belum bisa buka karena belum ada sertifikat laik operasi (SLO) dan masih ada perbaikan-perbaikan guna keselamatan pengguna jalan. Jadi, tujuh gerbang tol lain tetap beroperasi seperti biasa dan dioptimalkan untuk pelayanan arus mudik balik Lebaran di 2021," tuturnya.
Kemudian dari 91 kilometer ruas wilayah JSN ini terdapat tiga rest area, yakni di Rest Area Tipe A KM 519 dengan pom bensin, KM 575 di dekat Gerbang Tol Ngawi, dan Rest Area kecil KM 538 tanpa pom bensin.
Volume kepadatan lalu lintas (Lalin) diprediksi terjadi pada 13 Mei 2021 mencapai 22 ribu dan 14 Mei 2021 bisa sampai 24 ribu kendaraan melalui ruas Solo-Ngawi. Hal ini mungkin sangat berbeda jauh dengan kondisi Lebaran tahun lalu yang hanya ada 2000 lalin karena saat itu sangat ketat kondisi regulasinya untuk larangan mudik dan pulang kampung.
Sementara di 2019 lalin sangat tinggi, saat Lebaran bisa mencapai 38 ribu kendaraan. Salah satu faktornya karena di tahun tersebut baru kali pertama jalan tol trans Jawa tersambung dari ruas Jakarta hingga Surabaya.
Terkait lokasi penyekatan larangan mudik, di ruas Solo-Ngawi ada di dua gerbang. Pertama di Gerbang Tol Sragen KM 528 dan kedua di Gerbang Tol Ngawi KM 579 oleh Polda Jawa Timur.
Saktia Lesan Dianasari menambahkan, seharusnya penyekatan ini dimulai 6 hingga 7 Mei 2021, namun di Gerbang Tol Ngawi Jawa Timur sudah dilakukan simulasi dan sosialisasi penyekatan khususnya dari arah Barat menuju Timur.
"Mekanismenya adalah tetap semua pengguna jalan dikeluarkan di gerbang tol, diminta KTP, membayar (ngetap), untuk memastikan kembali berputar balik, KTP akan diberikan setelah masuk lagi. Jika memang tidak ada persyaratan yang diminta seperti swab antigen atau yang ASN atau karyawan ada surat atasan tanda tangan basah," jelasnya.
Kenapa ada dua penyekatan di ruas jalan tol Solo-Ngawi? Saktia Lesan Dianasari menjelaskan karena ruas tol Solo-Ngawi ini kebetulan berada di dua wilayah provinsi, yakni Sragen mewakili Jawa Tengah dan Ngawi mewakili Jawa Timur.
"Kebetulan dua-duanya pas cegatannya di ruas Solo-Ngawi. Semoga ini tidak berdampak sangat signifikan. Waktu Lebaran tahun kemarin karena ada dua penyekatan di lokasi yang sama kami mengalami lalin hanya 2000 per hari. Jadi benar-benar merosot, sepi sekali," kata dia. (rum)
(and_)